"Lo beneran mau ke tempat pukis deket bandara itu?" Gilang memastikan ulang.
Bukan karena apa-apa, hanya saja mereka akan berangkat di waktu orang-orang kembali setelah bekerja seharian.
Kemacetan yang ada bisa sampai berjam-jam, Gilang bisa memperkirakan Fahri akan sampai ke rumah sekitar pukul sepuluh malam.
"Gimana lagi orang anak gue yang minta," jawab Fahri tidak ada pilihan, Haisha mau makan saja dia sudah merasa sangat beruntung.
"Gue ngerti, maksudnya lo kasih tahu dulu, nanti dia nunggu terus tokonya tutup kan kecewa, Ri, udah berjam-jam bayangin makan pukis," jelas Gilang yang dirasa masuk akal juga.
"Apa kita beliin pukis lain yang sama aja ya?" cetus Fahri.
"Weh, jangan, orang hamil jangan dibohongin!"
"Elah, kata lo gue suruh ngomong dulu, ngerayu terus nego gitu, gimana sih!" Fahri pukul lengan temannya itu.