Bersikap adil pada suami dan ibu yang baru saja pulih, Haisha lakukan dengan sangat hati-hati hingga tidak ada diantara dua orang itu yang merasa cemburu.
Sebenarnya lebih tertuju pada Fahri, berulang kali mata pria itu melirik Haisha sebagai tanda agar apa yang ia butuhkan gadis itu penuhi.
Haisha hanya mengangguk, kemudian bertanya lembut akan apa yang suaminya butuhkan.
Senyum dan tawa Haisha murah sekali malam ini, dan perlu Fahri ingat bahwa malam ini tidak ada jatah untuknya, dia harus mengizinkan Haisha menemani ibu mertuanya tidur karena jatahnya menguasai Haisha ada di malam berikutnya.
"Lihatin apaan lo?" senggol Gilang yang ikut bergabung, banyak makanan di sini sampai Meri mencari bala bantuan untuk menghabiskannya, menarik Gilang dan Gio datang berkunjung.
"Apaan!" balas Fahri acuh.
"Halah, lo lihatin body-nya Ica aja daritadi, iya kan?"
"Ck!"