Fahri suapi Haisha di depan ibu mertuanya, wajah riang dengan rona bahagia itu tampak nyata di mata Fahri saat ini atas sang istri.
Haisha seolah menunjukkan kebaikannya pada Wati, tidak satu pun dari keburukan Fahri di saja dibahas, bibir Wati tidak henti mengukir senyuman karena cerita Haisha.
Gadis kecil yang dulu selalu ia larang mengambil mainan milik Fahri itu justru kini menjadi ratu di rumah Fahri, semua yang ada di sana menjadi milik Haisha, bahkan hati Fahri yang berharga.
Masalah Klareta tidak Haisha bahas di sana meskipun ibunya tahu akan hubungan lama itu, begitu juga Wati yang tidak bertanya, itu lembaran lama dari menantunya yang tidak pantas bila ia ungkit kembali, sedang saat ini tepat di depan matanya, Fahri memperlakukan Haisha dengan sangat baik.
"Ibu bisa pulang besok sore, setelah jadwal pemeriksaan dokter, aku udah tanda tangan barusan," ujar Fahri yang baru saja mendapat panggilan dari pihak rumah sakit.