Suara teriakan, percikan kembang api, siraman air dan permainan alat musik seadanya mengisi acara keakraban malam ini.
Mata Haisha tidak berhenti berputar, melihat dari satu sudut ke sudut lainnya, bergantian mengamati mereka yang sibuk akan acara malam ini.
Dia ikut senang meskipun tidak bisa merasakan langsung, bagaimanapun pria di sampingnya itu jauh lebih utama dibandingkan rasa iri dan ingin di dalam dirinya.
"Mas dulu sering ikut acara gini nggak?" Haisha bertanya sembari melerai tangan Fahri yang sedari tadi menggulung rambutnya.
Fahri mengangguk, "Sering, aku jadi ketua malahan, bagian nyediain minuman, padahal waktu itu belum terlalu aktif minum."
"Berarti, waktu itu Mas udah kenal dong sama mantan?"
Sekali lagi Fahri mengangguk, tapi ia tidak bersuara atau berminat untuk membahas, rambut Haisha dirasa jauh lebih menarik dari semua itu.
"Mas," panggil Haisha, satu tangannya menahan tangan Fahri.
"Hem?"