Fahri berlarian turun mencari maidnya, meminta Bik Mira untuk segera membuat minuman hangat khusus Haisha yang memucat karena mual.
"Semalem habis ngapain kok sampe mual gitu si Non, hihihihi ...."
Tanpa sengaja, telinganya mendengar obrolan Haisha bersama Meri semalam saat merapikan dapur.
Walau lirih tetap saja ia bisa mendengarnya dan paham apa yang mereka bahas, tidak lain berhubungan dengan jadwal datang bulan Haisha dan wajah kesal Fahri.
Dasar anak muda! Begitu batin Bik Mira berdemo, pasti yang terjadi tidak jauh dari bayangannya.
"Coba minum," pinta Fahri, ia ambil secangkir jahe hangat itu, lalu membantu Haisha untuk meneguknya.
Bik Mira tidak tinggal diam, ia mencari minyak gosok hangat untuk Haisha, pelan-pelan Bik Mira gosokkan ke area sekitar leher dan bahu yang terbuka sebagian itu, memberi pijatan kecil sembari menahan tawa.