Ting,
Sendok yang Haisha pegang sontak terjatuh, setelah mereka saling melepas rindu dengan banyak kecupan di wajah, mata Haisha baru menangkap sosok Gilang yang berdiri mematung di depan pintu ruangan pribadi suaminya itu.
Berulang kali suara geraman Gilang tidak ada yang mendengar, seolah apa yang terjadi dulu pada Klareta terulang kembali.
Bedanya Fahri tidak sedekat ini pada Klareta dan Klareta tidak diizinkan masuk ke ruangan ini karena dulu Fahri tidak ganas seperti sekarang di mana satu senti saja kulit dalam Haisha terbuka, bisa membuatnya lupa diri hingga meminta haknya sebagai suami, itu pun tidak tahu tempat juga.
"Gue balik aja," putus Gilang.
"Tunggu!" cegah Fahri, ia minta Haisha menunggunya di dalam sebentar, lantas ia susul langkah Gilang.
Haisha hanya bisa menyimpan rona merah di wajahnya, pasti di sana Gilang akan mengumpat keras pada Fahri mengenai kejadian romantis tadi.