Setelah mendengar kabar dari Bik Mira, baik Meri dan kedua teman Fahri bergegas mencari keberadaan pria itu.
Biasanya Fahri akan datang ke bar milik Gio, tapi tidak ada tanda-tanda Fahri datang, Gio sudah menunggunya lebih dari tiga puluh menit.
Sementara Meri meminta supirnya untuk mencari Fahri ke mana saja, mendatangi tempat-tempat yang biasa Fahri gunakan untuk melampiaskan amarah.
"Gilang, berhasil nemuin?" tanya Meri memburu.
"Kalau aku cek, Te. Dia ke arah danau buatan yang sepi itu," jawab Gilang.
"Danau buatan, ngapain dia ke sana?"
"Ini aku susulin ke sana, Te. Perasaan nggak enak deh kalau ke sana sendirian," jelas Gilang.
Meri pun setuju dengan usulan Gilang tanpa berfikir lebih kali ini, mereka harus bergerak cepat mengingat sikap labil Fahri ditengah gejolak luka bisa saja melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.