"Pake atau kita pulang sekarang?" tanya Mikael dengan nada penuh ancaman. Tatapannya pun terlihat begitu dingin seolah enggan menerima penolakan.
Dengan amat sangat terpaksa, Aleena akhirnya mau mengenakan jaket milik Mikael di sana. Tatapannya pun seketika tertuju kepada sang lelaki saat ia telah melakukan keinginannya.
"Udah, kan? Ayo masuk!" ucap Aleena dengan sedikit memutar bola matanya. Kakinya pun langsung beranjak pergi saat pembicaraan antara dirinya dan Mikael telah ia anggap selesai di sana.
Namun hanya selang beberapa detik saja, tubuh Aleena kembali dibuat mematung saat dengan tiba-tiba Mikael membalikkan badannya. Posisi tubuh mereka yang saat ini tengah berhadapan berhasil membuat jarak yang cukup dekat satu sama lainnya.
"Resletingnya benerin, dong!" ujar Mikael sambil menaikkan resleting pada jaket yang tengah Aleena kenakan.
Perhatian.
Itulah satu kata yang mampu Aleena pikirkan. Sebuah tindakan sepele namun mampu membuat siapa pun merasa di spesialkan.
