"Mikael!" Teriakan itu terdengar semakin kencang saat Mikael tengah bergulung selimut di kamar. Ranjang yang empuk serta kehangatan kamar sudah cukup untuk meredakan stres yang saat ini ia rasakan. Oh ya, mungkin akan lebih baik jika volume berbicara sang bunda bisa dikecilkan. Pasti semua akan sangat sempurna bagi seorang Mikael Atha Dayyan.
Tok! Tok! Tok!
"Mikael! Mikael, bangun!" Rupanya langkah Karina tak selamban yang Mikael prediksikan dalam otaknya. Baru saja teriakan kencang milik sang bunda terdengar dari ruang keluarga dengan cepat berpindah menjadi di depan pintu kamarnya. Gedoran pintunya pun semakin brutal seolah minta diamuk massa.
Tok! Tok! Tok!
"Mikael, bangun cepetan! Ini udah waktunya makan!" teriak Karina untuk kesekian kalinya. Sungguh hal paling malas serta memuakkan yang setiap hari harus wanita itu lakukan adalah membangunkan Mikael Atha Dayyan. Seorang putra tunggal tersayang yang sangat mencintai selimut dan juga bantal.