Udara terasa sejuk, malam sudah semakin gelap. Dua sejoli masih terengah setelah rutinitasnya. Tubuhnya masih tidak mengenakan sehelai benangpun. Terlentang dengan kaki dan tangan yang masih terikat.
Selangkangannya masih sangat basah dengan air pria yang tengah membanjiri pahanya. Suara Isak tangis masih terdengar. Rom membuka ikatan tangan dan kaki gadis culun ini. Ia mengenakan masker dan topinya serta kacamata hitam. Tidak ingin penyamarannya diketahui.
Gadis itu masih terisak dengan memegangi lututnya dengan tanpa mengenakan sehelai benangpun. Ikatan rambutnya sudah berantakan. Rasa sakit di selangkangan dan basah semakin membuatnya muak.
Penutup matanya terbuka, namun samar terlihat karena tidak mengenakan kacamata. Rom berlalu meninggalkan gadis ini begitu saja. Dia menulis di sebuah kertas putih dan meninggalkan dengan sengaja kertas itu di sana. Ros tahu tapi ia masih mencari kacamatanya sehingga tidak jelas dengan wajah laki- laki itu.