Belum sampai disitu. Pikiranku masih memikirkan hal nekat lainnya. Kolom pencarian kutuliskan nama yang tidak kalah asing. 'Enter'! Sebuah satu nama muncul beserta biodata orang tersebut. Perasaan rindu tiba-tiba menyambar hatiku. Wajahnya masih sama seperti dulu.
Senyuman tulusnya masih terpampang menyemangati hari-hariku. Wajah kecilnya, gaya rambutnya, semua masih sama seperti dulu. Jari telunjukku hanya sejauh tebalnya sehelai rambut. Kalau tidak sekarang kapan lagi, langsung jariku menyentuh Screen.
Pemandangan kamar redup tiba-tiba tampak memenuhi Screen ini. Sosok Melodi tak berbusana sedang duduk pada ranjang katun. Gulungan perban yang sudah sangat menguning menyelimuti seluruh tubuhnya.
Aku menggigit bibir. Di bawah tubuhnya terdapat beberapa lapis kain sebagai alas. Sosoknya duduk di atas lapisan alas seperti karpet yang tidak kalah kuningnya. Apa ini akibat dari dicabutnya inti jaringan pada individu? Aku menyumpahi nama William dalam hati.