"Sering-sering main ke mari ya, dik Chen." kata wanita itu.
Chen Xiao pun menengok lagi.
"Terima kasih, Kak Fu." ucap Chen Xiao sebelum pergi.
Chen Xiao ngeloyor. Hatinya pun berbisik, "Demi Tuhan, itu orang manusia apa bidadari, eh rupanya itu mamanya. Memang kalau di pikir kembali, anak nggak bisa mengalahkan mamanya. Itu perempuan benar-benar 'astaga'. Bukan main deh cantiknya. Huh benar-benar bukan main. Cantik dan rupawan plus sexy dan montok lagi. Uh…. Jadi pengen."
Seperginya Chen Xiao, Kak Fu pun melihat motor Chen Xiao masih berada di situ. Kak Fu pun melihat ke arah Chen Xiao. Anak muda itu sudah hampir ke luar dari pintu gerbang. Lalu Kak Fu pun menyuruh seorang pembantunya.
"Eh Paman Li, cepat kejar tamu yang barusan dong. Kasih tau kok motornya nggak di bawa sih." pesan Kak Fu kepada pembantunya.
Sambil lari Paman Li pun menoleh ke arah motor Chen Xiao, "Tuan Chen, kok motornya di tinggal?"