Ketika Riona mencabut tombak dari telapak tangannya, baik Clod maupun Warsiti pasrah dan tidak lagi bertanya apa keputusannya. Mungkin sang penghukum menginginkan sesuatu yang baik menurut pertimbangannya. Riona memandang Warsiti dengan mata memerah.
Tubuhnya melesat dengan kekuatan penuh ke atas, lalu terus melejit hingga menembus atap bangunan yang terbuat dari bahan galvanium yang cukup tebal. Teriakan Riona menyadarkan Warsiti dan Clod, bahwa the punisher memilih menghalau iblis yang dengan beringas menyerang markas TAPA saat ini.
Teriakan yang penuh murka juga amarah membahana Riona terdengar, seiring lengkingan iblis yang tertusuk tombak Riona. Clod tersenyum dan menyusul rekannya dengan cepat. Warsiti mengaktifkan komando siaga terakhirnya dan meminta semua bertempur hingga titik darah penghabisan.
Markas seluas lima hektar tersebut berubah menjadi medan pertempuran yang mengerikan. Riona membabi buta dengan gerakannya yang sangat cepat bagaikan angin.
