Bunyi genderang dan terompet menyambut kedatangan kami di markas. Beberapa perwakilan dari kepolisian dan TNI turut hadir. Sri Sultan mengalungkan untaian bunga dan memeluk kami masing-masing. Pesta kecil sambutan mereka gelar di pendopo istana bagian barat. Razz dan Puri tidak henti-hentinya menerima pelukan dari kerabat mereka juga abdi dalem.
Hari ini baru aku ketahui, struktur pimpinan tertinggi SCU adalah Sultan sendiri. Kami belum pernah bertatap muka langsung. Tapi, mungkin hanya komandan tertinggi SWIR seperti Om Baskara dan Razz yang mendapat akses langsung kepada beliau.
Aku melangkah keluar menjauhi keramaian. Bukan karena tidak nyaman, tapi lebih kepada ingin merenung. Kuhempaskan tubuhku di emperan teras pendopo.
Nika datang dan menyenggolku serta menawarkan rokok. Aku tertawa kecil dan mendorong tangannya.
"Enak oksigen, lebih seger!" gurauku. Nika tersenyum dan menghembuskan asap tebal dari hidung dan mulutnya.