Pak Heri melangkahkan kakinya agak canggung saat memasuki rumahnya Arya. Padahal ini bukan kali pertama bagi dirinya berkunjung ke rumah Arya, mungkin memang ini kali pertama bagi dirinya untuk menginap, tapi tidak untuk berkunjung. Jadi seharusnya pak Heri bisa jauh lebih santai, namun dirinya mungkin dalam suasana hati yang berbeda. Ibarat kata, pak Heri saat ini sudah seperti anak muda yang baru saja putus cinta. Karena selama perjalanan pulang pak Heri memang banyak diamnya, beliau sudah seperti orang yang hilang arah, orang yang linglung. Arya sendiri berusaha untuk memahami keadaan ayahnya saat ini, jika Arya berada di posisi ayahnya pun maka dirinya akan merasakan hal yang sama.
Kebingungan akan menyelimuti dirinya entah sampai kapan. Maka dari itu Arya ikut diam dan fokus menyetir saja agar bisa sampa rumah lebih cepat. Supaya ayahnya juga bisa langsung istirahat.