Disinilah Valerie saat ini, duduk berhadapan dengan seseorang yang amat sangat dia hindari selain ibunya dan juga pak Heri. Siapa lagi kalau bukan Alana.
Secara tiba-tiba Alana datang lagi ke Cafe, datang dengan santai seperti biasanya. Namun tetap saja aura yang di pancarkan oleh perempuan itu tidak pernah bersahabat sedikitpun.
Mata Valerie mengikuti pergerakan Kalula yang memang sedang membawa pesanan untuk mereka- lebih tepatnya untuk Alana. Kalula tersenyum kecil lalu dia segera pergi meninggalkan meja tersebut.
"Kayanya yang barusan karyawan baru ya?" Tanya Alana kemudian menyeruput kopi miliknya.
"Iya. Baru di rekrut kemarin" jawab Valerie datar. Namun matanya tidak menatap Alana, melainkan menatap gelas kopi yang disimpan di meja.