"bunda pasti boong, iya kan?" Arya merasa dirinya saat ini seperti sedang dipermainkan oleh kenyataan. Bertahun-tahun dirinya selalu membe nci ayahnya karena sudah memisahkan dirinya dengan sang ibu. Tetapi, masih ada satu kebenaran lagi yang baru saja Arya ketahui diucapkan oleh ibunya.
"bun.. iya kan?" ujarnya lagi yang masih denial.
"sayangnya engga Arya.. bunda jujur"
"tapi bun.. gimana bisa-"
"harusnya tadi bunda ga ngomong kaya tadi" gumam ibunya Arya, menyesal karena dirinya malah sempat terpancing. Sudah beliau duga jika Arya akan seperti ini reaksinya.
"bun.. bunda terlanjur kecebur. Dan jangan sampe bikin Arya salah sangka lagi bunda… udah cukup Arya buruk sangka sama orang selama bertahun-tahun"
Ibunya Arya menghela nafasnya panjang kemudian menatap Arya sambil tersenyum sendu. "oke, bunda bakal ceritain semuanya sama kamu. Tapi bunda mohon sama kamu, setelah bunda cerita.. kamu tinggalin rumah kamu, dan pindah lagi sama ayah kamu"
"soal itu Arya gabisa bunda.."
"kenapa?"
"oke, bunda cerita dulu semuanya. Setelah itu gentian Arya" tawar Arya yang disetujui oleh ibunya.
"jadi.. ini alasan kenapa bunda pergi itu karena mamanya Alana"
--
Layaknya tempat makan pada umumnya, pasti selalu ada jam-jam tertentu dimana suasana tempatnya akan ramai oleh pelanggan. Begitupun dengan café Valerie, walaupun memang tidak pernah sepi pelanggan, tapi tetap ada saat jam-jam tertentu pelanggan akan membeludak. Yaitu pada saat jam makan malam, jam makan siang, dan juga jamnya pulang Sekolah. Tak bisa dipungkiri jika pada waktu tersebut pengunjung cafe akan sangat ramai, bahkan tidak jarang sampai waiting list.
Seperti sekarang, jam 7 malam menjadi waktu yang cukup haectic bagi para pegawai cafe. Om Farhan pun yang semula berdiam di kantor sampai harus ikut turun membantu Valerie, Ayu dan juga Rani untuk melayani pelanggan.
"Welcome To The Jungle!" hampir 5 menit sekali mereka berempat mengucapkan jargon ala cafe yang menjadi ucapan khas selamat datang untuk pelanggan.
"Silahkan, makan disini atau bawa pulang?" sapa Valerie dengan sangat ramah. Walaupun dirinya sudah mulai kelelahan karena terus bergerak kesana-kemari dari siang. Bahkan dirinya sempat melewatkan lunch-nya juga.
Setelah selesai melayani pelanggan dan memastikan tidak ada yang datang, Valerie langsung menjatuhkan dirinya ke lantai dibalik meja kasir, dia benar-benar butuh jasa pijat saat ini. dengan sisa tenaga yang ada, Valerie memijat-mijat kakinya dari lutut sampai dengan pergelangan kaki. "mba, jangan sampe pingsan" celetuk Ayu sambil menyerahkan segelas lemonade kepada Valerie.
Valerie meraih gelas tersebut sambil terkekeh, tapi dirinya tidak cukup bertenaga untuk membalas ucapannya Ayu. Diminumnya lemonade tersebut sampai tersisa setengah gelas, Ayu yang melihat itu hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pelan, tidak habis pikir dengan kelakuan bossnya ini, Ayu jadi ragu kalau Valerie ini manusia.
"mba Val makan dulu deh mending. Mba dari siang belum makan, kalau om Farhan tau nanti mba diomelin loh" timpal Rani yang dibales dengan gelengan kepala pelan oleh Valerie.
"mba, mending mba pulang aja, isti-"
Klining
"Welcome To The Jungle!" seru Valerie, Rani juga Ayu bersamaan, tetapi Ayu mengatakannya sambil menahan tawa. Karena dia merasa lucu tapi juga kasihan melihat Valerie yang bersusah payah mengeluarkan suaranya.
"udah, mba duduk aja" ucap Ayu kemudian dirinya segera berdiri untuk melayani pelanggan. Tetapi, bukannya melayani justru Valerie mendengar suara yang tidak asing baginya. "Valerienya ada?" ucap pemilik suara tersebut. Ayu pun langsung menunduk, sementara Valerie mendongakkan kepalanya sambil bergumam "siapa?" kepada Ayu.
"Mas Arya mba" jawab Ayu, dirinya memang sudah kenal dengan Arya karena memang Arya pernah beberapa kali datang ke Cafe dan tentu saja untuk mencari Valerie.
Valerie hanya menganggukkan kepalanya sambil mengangkat tangannya, bermaksud memberikan kode 5 menit lagi dia akan menghampiri Arya. Tapi yang diucapkan oleh Ayu justru bertolak belakang dengan maksud Valerie, "mas Arya, mba Valerienya lagi sekarat.. tapi mas ngomong aja, ini mba Val lagi di bawah ko" ucap Ayu dengan santainya. Arya dan juga Valerie sama-sama terkekeh karena ucapan Ayu barusan menurut mereka terkesan cuek dan juga kurang ajar tapi lucu.
Valerie pun langsung menepuk-nepuk kakinya Ayu sambil mengulurkan tangannya ke atas, meminta bantuan untuk dirinya berdiri. Sementara Ayu sendiri langsung sigap menarik tangan Valerie lalu dirinya juga merangkul bahu Valerie, takut-takut beneran pingsan sudah ada Ayu yang siap menahan.
Tetapi sayangnya, bukan Valerie justru yang oleng jatuh, melainkan Ayu. Karena dirinya terlampau terkejut akibat sapaan yang Arya layangkan untuk Valerie,"Hai sayang!" bahkan Rani yang sedang memasukan es batu ke dalam gelas pun sampai terjatuh gelasnya kedalam ice box saking terkejutnya.
Sementara Valerie sendiri, dirinya juga sama terkejutnya. Bahkan kondisi badannya yang sempet lemes langsung kembali segar dalam sekejap. Lidah Valerie juga terasa kelu, sesulit itu untuk dirinya mengeluarkan sebuah kata saking terkejutnya.
"Ka Ayu, denger ga barusan? Ini aku ga budeg kan?" celetuk Rani yang masih menampilkan tampang terkejutnya. "aku juga sama-sama denger ko Ran" jawab Ayu yang sama terkejutnya juga seperti Rani.
Arya melihat ketiga perempuan yang tengah terkejut di hadapannya pun hanya bisa terkekeh, sampai satu sauara mengintrupsi mereka semua. "heh! Ini gaada yang denger suara bel gitu?" ucap Zidan yang dateng-dateng langsung ngomel-ngomel sambil bawa nampan berisi beberapa makanan. Karena suara Zidan, ketiganya langsung sama-sama tersadar. Ayu dengan sigap meraih nampan dari tangan Zidan sementara Ayu kembali membuat minuman yang sempat terjeda sebentar, sedangkan Valerie cuman bisa mengerjapkan matanya berkali-kali, mengembalikan lagi kesadarannya yang sempat menghilang.
"loh, ada mas Arya ternyata. Halo mas, apa kabar?" sapa Zidan sambil melepas sarung tangannya kemudian mengulurkan tangan kehadapan Arya.
"baik-baik.. kamu sendiri gimana?"
"baik mas! Kalau gitu saya permisi ya mas, di belakang lagi sibuk banget" pamit Zidan dan hanya dibales dengan anggukkan kepala oleh Arya.
Selepas Zidan pergi, Arya kembali menaruh atensinya kepada Valerie yang sudah terlihat baik-baik saja. sepertinya. "jadi, kamu mau pesen apa?" tanya Valerie, sudah berubah kembali menjadi pelayan café.
"aku kesini bukan mau mesen sesuatu, tapi mau ngajak owner cafenya makan malem" lagi. Rani lagi-lagi menjatuhkan sesuatu karena terkejut dengan suara Arya yang memang terdengar olehnya. Valerie juga sampai menengok ke Rani karena takut jika ada sesuatu yang pecah dan melukai Rani. "aduh mas Arya.. jangan bikin saya kaget dong. Tau mas Arya sama mba Val pacaran aja masih bikin saya shock dan gapercaya.. apalagi ini mas Arya tiba-tiba ngomong lembut gitu ke mba Valerie. Saya gabisa mas dengernya" keluh Rani dan Arya hanya bisa tertawa mendengarnya.
"Valerie punya pacar?"