"Ka Val?"
Aku yang kebetulan lagi menyisir rambut langsung menolehkan kepala ke belakang begitu denger suaranya Fanya manggil.
"Kenapa Fan?"
"Kakak yang kenapa?" Tanyanya balik, sontak aku langsung mengerutkan dahi bingung dengan ucapannya barusan. "Maksud kamu gimana?" Tanya aku lagi.
"Ya ampun ka..." ucap Fanya lalu wajahnya mendadak terkejut dan dia langsung menghampiri aku. Kedua tangannya dia taruh di bahu aku, lalu dia sedikit mengguncangkannya pelan. "Fanya apaansih ih?" Ucap aku sedikit ketus kemudian melepaskan tangan Fanya.
"Ka? Kakak ga sadar?"
"Fanya ngomong gausah bertele-tele"
"Barusan akutu manggilin kakak terus tauga? Tapi kakak malah diem aja bengong sambil nyisir rambut. Serem banget tauga sih ka?" Ucap Fanya yang membuat aku langsung terdiam.
Aku sampe gasadar kalau daritadi ternyata aku itu bengong. "Dan yang barusan aku panggil kakak itu suaranya agak tinggi, baru kakak sadar" ucap Fanya lagi.
"Masa sih Fan?"
