Aku dan juga Andrea sama-sama menolehkan kepala begitu mendengar suara seseorang yang memanggil nama aku.
Karena kebetulan aku tidak membelakangi orang itu, jadi aku bisa dengan cepat melihat siapa yang memanggil aku. Dan aku cukup terkejut karena orang itu adalah Genta.
Aku sedikit membulatkan mata aku sebelum akhirnya aku bisa merasa lebih santai kembali.
"Oh? Hai Genta.. apa kabar?" Tanya aku dengan spontan sambil tersenyum kikuk.
Tapi lain dengan reaksinya Genta, justru dia lagi-lagi meluk aku secara tiba-tiba. Sama seperti pertemuan pertama kita waktu kemaren saat aku liburan.
Untuk kali ini, aku tidak se terkejut yang pertama. Aku sekarang bisa terbiasa sedikit, walaupun sama terkejutnya juga. Justru yang keliatan bener-bener kaget itu adalah Andrea, dia membulatkan matanya dengan amat sangat sempurna karena pergerakan yang dibuat sama Genta. ya maklum aja, Sepengetahuan Andrea kan aku ga punya temen banget selain dia atau karyawan-karyawan aku.