Musim panas telah tiba, ternyata sudah satu tahun lamanya Jojo bertemu kembali dengan Anne. sebuah pertemuan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dia sangat menyayangkan perpisahaan yang tak bisa dia hindari dengan Anne karena pindah ke Korea.
Bertahun-tahun dia terpisah dari Anne, tanpa tahu bagaimana kabar dan berita mengenai sahabatnya. Namun sekarang dia dapat menghubungi dan menemuinya kembali. Sebuah keajaiban yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Berbagai kejadian telah mereka lalui bersama. Semua hal sedih dan senang telah mereka lalui. Membuatnya semakin yakin, dia tak ingin melepaskan Anne dan tak ingin jauh darinya. Dia pun tak yakin, jika dia melewatkan kesempatannya kali ini, akankah ada harapan baginya untuk selalu bersama Anne.
Malam itu Jojo duduk di sudut apartemennya. Semua kepenatan akibat lelah bekerja seharian baru terasa saat dia duduk di sofa ruang tamunya. Namun rasa lelah itu berkurang saat Jojo memandang indahnya cahaya bintang dan rembulan yang bersinar terang menembus jendela sudut ruang tamu dimana Jojo duduk. Dia pun kemudian termenung memikirkan kata-kata dari Han Junki Hyung, sang manajer.
Selama ini dia takut untuk mencoba mengatakan perasaannya pada Anne. Karena Jojo tak ingin kehilangan Anne. semua hari-hari yang telah dia lalui bersama Anne dan beberapa tahun yang dia lewati tanpa Anne ada disisinya membuatnya memahami satu hal, dia tak ingin kembali berpisah dengan wanita yang selama ini dia cintai.
"Jojo..apa yang kamu harus lakukan. Kamu tak boleh melewatkan kesempatan ini." Gumam Jojo sendirian sembari menatap langit malam.
Ada kegelisahan yang muncul di raut wajahnya. Dia tak tahu apa yang akan terjadi kedepannya dan dia juga tak tahu apakah Anne akan menerima cintanya atau menolaknya. Dari awal dia juga yang selalu bertekad mengenai arti persahabatan di antara mereka berdua dan selama ini mereka selalu memegang teguh arti persahabatan dan tak pernah sedikit pun menyinggung kata cinta diantara keduanya.
Bolehkah dia mengakhiri arti persahabatan itu dan mengubahnya menjadi makna sebuah kasih sayang. Sebuah rasa cinta yang tulus dari dalam hati Jojo untuk Anne.
Dan yang membuatnya semakin cemas adalah adanya senior Anne yang datang dari London. Dia takut Anne akan jatuh di pelukan Jake, Jojo tak bisa membayangkan apabila sesuatu yang tak dia inginkan terjadi.
Bagaimana jika Anne benar menyukai seniornya? Cinta yang selalu dia pendam untuk Anne hanya akan menjadi sebuah rasa sakit saat melihat Anne bersama dengan kekasih barunya.
"Ah...aku tak ingin membayangkannya. Dan aku tak ingin hal itu terjadi. Aku tak ingin kamu bersama dia, Ne.. aku sayang kamu." Gumam Jojo sendirian sembari memegang kepalanya yang terasa semakin pusing memikirkan Anne bersama pria lain.
Entah mengapa seiring waktu berlalu, justru kata-kata hanya sebagai sahabat yang kini membuatnya menjadi gelisah dan bimbang. Dia tak ingin selamanya hanya menjadi sahabat bagi Anne dan juga tak ingin kehilangan Anne.
Apakah kisahnya hanya akan menjadi sebuah persahabatan yang abadi atau akan menjadi sebuah kisah cinta manis yang akan bertahan hingga nanti maut mereka dipisahkan.
♥♥♥
Keesokan harinya....
Pagi itu Jojo bangun dengan lebih bersemangat. Rasa pusing di kepala Jojo semakin berkurang. Dia telah menemukan solusi untuk permasalahan yang ada dalam hatinya.
Jojo pun kemudian mengambil smartphone yang dia letakkan dia atas meja ruang tamu tak jauh dari tempatnya duduk dan mulai menelepon seseorang.
"Yeobeoseyo.. Junki Hyung.." ucapnya pelan.
"Halo Jayden..ada apa tiba-tiba kau meneleponku?" tanya Han Junki penasaran karena selesai bekerja tak biasanya Jayden akan meneleponnya saat libur.
"Hyung, aku butuh bantuanmu. Bisakah engkau membantuku." Tanya Jojo pelan.
"Kamu mau minta tolong apa?" tanya manajernya ragu-ragu.
"Hyung.. tolong kosongkan jadwalku untuk weekend besok." Ucap Jojo meminta tolong pada manajernya.
"Kamu mau kemana? Kenapa tiba-tiba meminta kosongkan jadwal." Balas Han Junki kaget.
"Aku ingin melakukan apa yang hyung katakan padaku tempo hari lalu." Ucap Jojo bersemangat.
"Yang aku katakan padamu? Maksudmu kepastian? Kamu serius akan melakukannya?" ucap Han Junki kaget.
"Iya hyung.. doakan semua lancar." Ucap Jojo bersemangat.
"Akhirnya kamu akan melakukannya. Baiklah aku akan mendukungmu, Jayden dan aku akan mengecheck kembali jadwal untuk minggu depan. Kebetulan sepertinya weekend minggu depan masih kosong. Aku sangat senang mendengarnya. Aku dukung kamu seratus persen Jayden. Tapi kau harus ingat. Kau harus berhati-hati kali ini karena aku khawatir akan ada seseorang yang membututimu. Kau pasti ingat dengan kejadian yang telah dialami oleh Nona Denise bukan."Nasehat Han Junki.
"Aku tahu hyung, aku akan berhati-hati dan aku juga akan melindungi Anne dari siapapun yang menyakitinya. Aku tak ingin dia kembali terluka." Ucap Jojo sedikit menyesal karena saat kejadian yang menimpa Anne, dia tak dapat melindungi Anne saat itu juga.
"Semoga berhasil, semoga dia akan menerima cinta darimu. Beritahu aku kabar barunya nanti." Ucap Han Junki tak kalah bersemangat.
"terima kasih Hyung sudah mendukungku. aku berharap hal yang sama." Ucap Jojo sedikit lega.
Setelah Jojo menelepon manajernya, ada sedikit beban yang terangkat di bahunya. Semua keraguan yang bertumpuk dipikirannya kini telah menghilang. Adanya kini perasaan Jojo yang tak sabar menemui Anne untuk menyatakan cintanya.
♥♥♥
Seminggu kemudian...
Sore itu jadwal Jojo selesai lebih awal dari biasanya. Walaupun Jojo sudah berusaha meminta mengosongkan jadwal pada manajernya, tetapi dia tak bisa menolak salah satu klient untuk syuting salah satu produk CF karena sudah lama bekerja sama dengan perusahaan tersebut. Setelah selesai dengan jadwal yang diberikan, dia segera bergegas pulang dan mengeluarkan mobilnya.
Ya, hari itu Jojo akan pergi camping bersama Anne. Jojo Dia ingin menghabiskan liburan musim panas dengan seseorang yang disayanginya. Semua peralatan camping juga dia telah siapkan untuk pergi bersama Anne. Sesuatu yang dia tak pernah lakukan karena terlalu sibuk bekerja, namun dari seminggu lalu Jojo sibuk membeli berbagai peralatan camping secara online.
"Okay.. semua sudah siap.. tinggal belanja makanan yang diperlukan nanti, aku harus segera berangkat. Aku tak ingin Anne menungguku terlalu lama." Ucap Jojo sembari menyalakan mobilnya.
Mobil Jojo pun melaju perlahan di tengah terik matahari musim panas di Kota Seoul. Jalanan Seoul sedikit macet karena banyak pengendara yang ingin menikmati akhir pekannya dengan bertemu teman maupun kekasihnya.
"Sorry Ne.. sepertinya kita akan sedikit terlambat menuju camp site." Ucap Jojo sembari mengemudikan mobilnya perlahan mengikuti arus kemacetan di sekitar arah ke luar kota.
"It's okay, Jo. Tapi kamu yakin kita nggak papa pergi kayak gini?" ucap Anne sedikit ragu.
"Tenang aja, Ne.. hari ini dan besok aku sengaja mengosongkan jadwalku. Aku juga akan selalu berhati-hati untuk menuju apartemenmu. Dan ku pastikan tak ada yang mengikutiku. Aku tak ingin hal yang sama kembali terjadi dan aku tak akan membiarkan hal itu terjadi." Ucap Jojo yang mendadak berhenti dan meminggirkan mobilnya sejenak.
Anne yang mendengar pengakuan Jojo kembali merenung mengenang kembali kejadian demi kejadian yang dia alami sejak bertemu dengan Jojo.
"Aku sudah berusaha untuk menahan diriku yang ingin bertemu denganmu..karena aku tak ingin membuatmu kembali terluka. Namun ternyata aku tak bisa. Aku ingin sekali menghabiskan waktu bersamamu. Aku sayang kamu, Ne.." ucap Jojo yang membuat pengakuan cinta secara tiba-tiba.
"Kamu beneran suka padaku?" balas Anne yang masih tak percaya apa yang barusan didengarnya.
"Iya..Ne..aku sangat menyayangimu. Maukah kamu jadi pacarku, Ne. Sebenarnya hal ini yang selama ini aku ingin katakan padamu. Maafkan aku yang baru dapat mengutarakannya. Dan membuatmu menunggu lama." Balas Jojo tulus.
Anne masih berusaha bernapas teratur setelah mendengar ucapan dari Jojo. Sebuah pernyataan yang dia tunggu selama bertahun-tahun dan sekarang ada dan terasa nyata saat dia sendiri yang mendengarnya.
"Iya Jo..aku mau..aku mau jadi pacarmu." Balas Anne pelan.
"Beneran Ne...?" tanya Jojo yang masih tak percaya.
"Iya.." ucap Anne malu-malu.
Jojo pun kemudian melepas shift belt yang dia kenakan yang kemudian memeluk Anne dengan hangat.
"Terima kasih Anne..karena sudah menerimaku. Mulai sekarang aku akan berusaha selalu menjagamu dan melindungimu. " Ucap Jojo tulus.
"terima kasih Jo karena kamu telah jujur padaku. Jujur aku sebenarnya masih ragu karena siap beberapa sasaeng fans dan para wartawan yang mengejarku dan mengaitkanku padamu. Tapi aku percaya. Kamu akan selalu menjagaku dan akan menemaniku."
"I Love You, Anne..terima kasih karena telah menerimaku." ucap Jojo sembari melebarkan senyumnya yang hangat.
"I Love You too, Jojo. Terima kasih juga sudah hadir kembali di hidupku." Ucap Anne yang membalas pelukan Jojo dengan hangat.
♥♥♥
Beberapa jam kemudian..
Jojo tengah sibuk memasang dua tenda untuknya dan Anne. sedangkan Anne terlihat sibuk memancing di pinggiran sungai yang ada di sebelah tempat mereka mendirikan tenda.
"Jo... beneran ada ikannya nggak sih. Sudah hampir setengah jam kok belum juga ada ikan yang memakan umpanku?" tanya Anne sembari memandang alat pancing yang dibawanya sejak tadi.
"Ada kok kata bapak penjual umpan di ujung sana." Jawab Jojo yang terlihat telah menyelesaikan dua tenda untuk mereka berdua.
"Beneran ada? Tapi sampai sekarang umpanku tak ada yang digigit sama ikan." Ucap Anne yang sudah lelah menunggu sejak tadi.
"Bentar aku kesana ya.."ucap Jojo yang kemudian menghampiri Anne dan mengambil alat pancing yang Anne pakai.
"Iyaa, tolong temukan ikan untukku. Aku harus memasaknya nanti. Semangat ya Jo! Fighting!" ucap Anne menyemangati Jojo yang memulai memancing sore itu.
"Anne, kamu jangan bilang gitu dong. Aku tak ingin membuatmu kecewa. Bagaimana jika aku tak berhasil mendapatkannya untukmu." Ucap Jojo yang mulai pesimis jika ia dapat menangkap satu ikan untuk Anne.
"tenang aja Jo.. aku tak akan kecewa. Jika kamu berhasil mendapatkannya, maka aku akan senang, namun jika kamu tak dapat pun, kita masih memiliki bahan makanan lainnya untuk dimasak nanti." Balas Anne yang berusaha menghibur Jojo.
Jojo pun mulai mengerti apa yang dikatakan Anne, namun dia juga tak ingin menyerah begitu saja. Dia akan mencoba beberapa jam lagi sebelum mereka makan malam.
"Jo...aku tinggal dulu ya.." ucap Anne yang bersiap memasak makanan sore itu.
"Iya.. masak yang banyak yaa.. aku sudah lapar." Ucap Jojo setengah bercanda.
"Baiklah... aku akan coba masak yang enak untukmu." Balas Anne sembari tersenyum.
Beberapa menit kemudian...
Sementara Jojo terlihat sibuk menambah umpan untuk ikan yang sedang berusaha dipancingnya.
Akhirnya Anne meninggalkan Jojo sendirian di pinggir sungai, dia harus bergegas menyiapkan makan malam. Meskipun Anne tak pandai memasak, setidaknya dia dapat memasak makanan yang dia ingin makan setiap harinya sendiri.
Malam ini Anne akan memasak kimchi jigae serta barbaque daging dan sayuran yang dia siapkan sejak tadi pagi. Di saat Anne berkonsetrasi untuk memasak, tiba-tiba Jojo berdiri dari tempat duduknya dan berusaha menarik tali pancingnya pelan-pelan.
"Anne... sepertinya kamu harus menyiapkan bumbu untuk ikan bakar." Ucap Jojo yang bersemangat menarik pancingnya.
"Beneran kamu dapat ikan?" ucap Anne yang berhenti memasak dan berlari segera menuju Jojo duduk.
"Yeaaahh...Akhirnya aku berhasil mendapatnya, Ne...!!" ucap Jojo senang sembari menarik ikan yang berhasil ditangkapnya.
Terlihat ikan trout besar segar menggelepar di bawah kail pancing yang berusaha Jojo lepaskan. Beratnya hampir mencapai dua kilogram.
"Jooo.. chukkae... aku baru pertama kali melihat ikan yang berhasil didapat dari memancing." Balas Anne antusias dan senang melihat ikan yang berhasil didapatkan Jojo.
"Ini juga pertama kalinya aku memancing seperti ini." Ucap Jojo yang merasa bahagia karena berhasil mendapat ikan.
Setelah membersihkan ikan yang didapatkan Jojo, Anne kemudian memberinya bumbu dan ikan siap untuk dipanggang. Kimchi jigae dan daging panggang pun telah siap. Malam itu Anne dan Jojo makan malam dibawah hamparan bintang dan sinar rembulan yang menyinari mereka dengan indah dan berkilauan.
"Anne.. makasih udah mau datang kesini bersamaku. Aku tahu, aku banyak kekurangan tapi aku berjanji akan menjadi pacar yang akan ada buat kamu dan selalu mendukung langkahmu.." Ucap Jojo sedikit serius.
"Iya, Jojo.. sama-sama. Aku juga senang ada disini bersamamu." Balas Anne sembari menatap Jojo yang duduk disampingnya.
Jojo pun kemudian menatap Anne dan mulai mencoba mengutarakan isi hatinya.
"Anne..Aku tahu, mungkin sampai saat ini aku tak dapat dimaafkan karena sasaeng yang menyerangmu dan mungkin kejadian itu membuatmu sedikit menghindariku, maafkan aku yang tak dapat menjagamu dengan baik. Anne... Berjanjilah jika terjadi sesuatu padamu, kau harus langsung menghubungiku." Ucap Jojo pelan.
"Jojo... mengapa kamu mengatakan hal yang seperti itu. Mungkin memang saat itu aku sedikit trauma mengingat semua hal yang terjadi padaku secara tiba-tiba. Dan aku juga mungkin butuh waktu untuk menenangkan diriku. Tapi, aku tak pernah menyalahkanmu atas kejadian waktu itu. Jadi kamu tak perlu merasa bersalah padaku. Aku sayang kamu apa adanya. Meskipun saat ini kamu adalah selebritis terkenal di Korea, tapi bagiku kamu adalah Jojo yang aku temui saat kita di Malang. Kamu adalah sahabatku yang sekarang menjadi pacarku." Ucap Anne yang seketika membuat Jojo memeluknya hangat.
"Anne.. makasih yaa.. makasih udah menerimaku apa adanya. Aku sayang kamu." Ucap Jojo sembari mencium kening Anne.
"I Love You too, Joo.." balas Anne sembari memeluk erat Jojo.
♥♥♥