Bandara Abdurrahman Saleh siang itu...
Setelah seminggu berjibaku dengan belajar, akhirnya Ujian Akhir Semester pun berakhir. Anne sudah memesan tiket pulang ke Jakarta. Dengan sebuah koper mungil yang dia bawa, Anne segera menuju ke tempat check in dan mengambil boarding pass. Suasana bandara siang itu ramai karena banyak orang yang menikmati weekendnya dengan berlibur mengunakan pesawat. Selain itu ada juga yang hanya transit sebelum melanjutkan perjalanan menuju destinasi selanjutnya.
Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB sudah saatnya Anne boarding. Kali ini dia memilih tiket ekonomi. Hasil tabungannya selama beberapa bulan. Dia tak ingin mengambil uang yang diberikan Papanya untuk membeli tiket dan lebih memilih menabungnya untuk digunakan untuk keperluan yang lain. Perjalanan menggunakan pesawat dari Malang menuju Jakarta memakan waktu kurang lebih satu setengah jam perjalanan. Anne satu pesawat dengan ibu dan anaknya yang kira-kira berusia delapan tahun. Sesekali anak itu rewel namun segera ditenangkan oleh ibunya. Seketika pikiran Anne melayang mengingatkan dia pada mamanya.
Mama seperti apa yaa.. andai aja mama masih ada. Apa mama juga akan perhatian kayak gitu sama aku. Apa mama akan selalu ada buat dia. Mama...Anne rindu..
♥♥♥
Tepat pukul 15.30 WIB, pesawat yang Anne tumpangi landing di Soekarno Hatta Airport, Anne harus ke bagian bagasi terlebih dahulu untuk mengambil kopernya dan menuju ke Kedatangan. Suasana di bandara Seotta pun sangat ramai dan banyak penumpang memadai bagasi claim untuk mengambil kopernya. Semua tampak sibuk menunggu dan mengecheck line kedatangan bagasi dari pesawat yang mereka tumpangi.
"Kak Anne..." seru Jason memeluk kakaknya dari kejauhan.
"Anne.." gantian Papanya yang memanggilnya.
"Papa.. Jason...Anne kangen." Kata Anne seraya memeluk Papa dan Adiknya.
"Iya sayang..papa sama Jason juga rindu." Lanjut Papanya lagi.
"Yuk kita pulang." Ajak Papa Anne membari berjalan menuju ke luar bagian kedatangan.
"Papa udah lama nunggunya?" tanya Anne sambil membawa kopernya.
"Ga kok..mungkin setengah jam aja." Jawab Papanya yang terlihat senang anak perempuannya pulang.
"Maaf ya, Pa.. tadi antre banget di pengambilan bagasi soalnya." Lanjut Anne merasa bersalah.
"Gimana sekolahmu disana? Punya banyak teman ga?" tanya Papanya penasaran.
"Lancar kok, Pa semuanya. Anne punya tiga sahabat, Kelly, Lea dan Jojo. Kakak kost Anne juga ramah-ramah. Mereka semua baik sama Anne."
"Syukurlah kalau begitu.. Papa cuma ga ingin kamu kesepian disana." Jawab Papanya merasa sedikit lega.
Mobil Papa Anne melaju keluar bandara dan menuju rumahnya. Sudah sampir setahun dia meninggalkan rumahnya dan memilih untuk hidup mandiri di Malang. Selain jadi lebih mandiri, dia pun juga banyak belajar untuk lebih menghargai dan menghormati orang lain.
"Kak Anne.. Pa..ayok mampir ke OmDi, Jason laper. " ajak adiknya sudah lapar karena menunggu kakaknya sejak tadi. OmDi merupakan salah satu restoran ayam cepat saji yang terkenal dan digemari oleh keluarga Anne.
"Pa.. ayok kesana. Anne juga sudah lapar. Anne udah lama ga makan burger favorit Anne." Ucap Anne yang juga menyadari dia telah lapar karena belum makan siang.
"Iya Jason.. Anne. Kita berangkat sekarang.." lanjut Papanya bersemangat.
Mobil Papa Anne terus melaju di jalanan Kota Jakarta yang hari itu dipenuhi dengan kemacetan dan hiruk pikuk ramainya Jakarta karena akhir pekan.
Mereka pun akhirnya memilih untuk makan siang di OmDi terdekat. Jason memilih nasi paket ayam, Anne memilih CheeseBurger dan Papanya memilih Spaghetti dan Cream Soup. Tak lupa mereka memesan french fries ukuran large dan tiga gelas minuman bersoda.
Menjelang sore hari, akhir sampai juga di rumah Anne. Tampak Pak Burhan, satpam keluarga Anne membuka pintu gerbang. Rumah Anne mungkin hampir sama ukurannya dengan rumah Jojo di Malang. Dengan taman kecil di depan. Selain itu ada beberapa pohon palm yang Papa tanam di halaman.
Anne yang kelelahan memilih langsung menuju kamarnya yang sudah lama dia tinggalkan. Di kamar Anne terdapat sebuah tempat tidur lumayan besar dengan satu buah boneka teddy bear di atasnya, sebuah meja rias, toilet dalam dan dua buah lemari berisi pakaian-pakaian Anne. Di sebelah kiri, terdapat sebuah meja belajar lengkap dengan meja belajar dan kursinya. Tak lupa sebuah televisi 60 inchi yang berada di depan tempat tidurnya. Benar-benar merupakan salah satu comfort zone baginya.Hingga Anne tak menyadari, dia pun terlelap dalam tidurnya.
♥♥♥
Keesokan harinya...
Anne, Jason dan Papanya sudah bersiap. Hari ini Papa Anne sengaja cuti dari kantornya untuk menemani Jason dan Anne jalan-jalan. Mereka memilih untuk menuju ke Puncak, tempat villa yang biasa mereka gunakan saat berlibur. Sebelum menuju kesana, Papa Anne, Jason dan Anne mampir ke supermarket untuk keperluan BBQ. Mulai dari ayam, daging, seafood, jamur serta Jagung. Dari berbagai bahan makanan lain yang sudah mereka simpan dalam bagasi mobil.
Perjalanan dari Jakarta memakan waktu sekitar tiga jam karena mereka pergi di hari weekend. Kebanyakan mobil yang menuju kawasan puncak didominasi oleh mobil plat Jakarta. Walaupun harus bermacet-macetan, mereka rela melakukan itu karena ingin menikmati suasana sejuknya puncak setelah berminggu-minggu bersama dengan kesibukannya di Jakarta.
Di kanan kiri perjalanan telah terlihat hamparan kebun teh yang luas serta pepohonan yang rindang. Sungguh itu merupakan pemandangan yang langka di Jakarta. Setelah tiga jam perjalanan, akhirnya sampai juga di villa milik keluarga Anne. Anne pun langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Papanya yang tak pernah sekalipun melihat Anne memasak, kaget melihat anaknya sudah belajar masak. Ada perasaan bangga namun juga terharu, Anne sudah jadi anak yang mandiri meski hanya diasuh oleh Papanya.
Papa Anne juga membantu Anne menyiapkan BBQ. Semua bahan sudah dicuci bersih dan telah siap untuk dipanggang. Anne yang bertugas menyiapkan bumbu untuk BBQ sedangkan Papa dan Jason menyiapkan alat untuk memanggang. Pukul delapan malam, masakan Anne sudah siap untuk dihidangkan. Sebelumnya mereka menyantap jagung bakar yang diolesi oleh saus mentega. Dan disusul dengan main menu malam itu yaitu BBQ daging sapi dan ayam. Sambil BBQan, mereka juga bisa memandang hamparan bintang yang berkilauan yang lebih terang jika dibandingkan dengan langit di Jakarta. Sungguh moment yang tak terlupakan bagi Anne karena bisa berkumpul dengan Papa dan Jason dan menikmati liburannya di Jakarta.
Keesokan harinya, Anne bersiap untuk jogging bersama Papa dan Jason. Mereka akan berkeliling kebun teh sekitar villa. Udara Puncak pagi itu terasa lebih fresh dengan pemandangan hamparan kebun teh yang membuat betah untuk tinggal disana. Tampak juga ibu-ibu para pemetik teh yang telah ada di sana sejak pagi sekali.
Setelah jogging dan sarapan, mereka akan bersiap kembali ke Jakarta karena mendadak Papa Anne ada urusan di kantornya. Perjalanan dari Puncak menuju ke Jakarta lebih sepi dari biasanya, hal ini disebabkan masih banyaknya wisatawan yang mengisi liburannya untuk mengunjungi berbagai tempat wisata di sekitar Kawasan Puncak. Meskipun hanya dua hari satu malam, Jason dan Anne merasa senang karena dapat menghabiskan waktu dengan Papanya.
♥♥♥