Cinta sesungguhnya telah menyatu di dalam diri insani tetapi ia bukan sekedar di lubuk hati saja, dia juga mewarnai dan beradu di bukit fajar. Dia selalu baru dan menyinari cemerlang insani yang hampa rasa di lembah rasa, lembah Meigago. Begitu menyegarkan jiwa, begitupula ia menenangkan jiwa. Cinta ini benar-benar tersimpan di perpustakaan alam ini. Sanggupilah diri menggali arsip ini dan kita akan menemukannya. Menemukkan cinta hakiki dan terima hawa yang menakjubkan: adalah harapan yang harus digapai setiap insani. Adalah "Sang Fajar Cinta". Begitulah, julukkan Sang Ayah penuh inspirasi ini. Dialah Herman Badii. Dialah yang selalu memancarkan ide dan cahaya cinta, kreatif dan bijaksana di dalam menjalani kehidupannya. Berikut ini kisahnya yang penuh inspiratif ini.