Rudi dan Damar saling tatap saat keduanya menoleh ke belakang ternyata dua orang perempuan yang duduk di belakang mereka tengah lelap tertidur karena kelelahan selama di perjalanan. Dan setelah hampir empat jam mereka kini telah sampai di Cirebon, kota kelahiran orang tua Rudi.
Rumah khas belanda pada jaman dahulu tetap terlihat asri walau usianya kini yang telah sangat tua, bahkan dua kali lipat dari usia Rudi.
Mendiang kakeknya Rudi adalah seorang purnawirawan tentara begitu juga dengan kakek buyutnya. Kedua orang tua Rudi adalah seorang Abdi negara yang bertugas di Gorontalo setelah sebelumnya bertugas di Jakarta hingga akhir hayat mereka adalah Abdi Negara, Ibu Rudi seorang dokter diklinik kesehatan Kepolisian sedangkan ayahnya adalah seorang jenderal polisi, walau kini keduanya telah meninggal dunia dan di makamkan di Cirebon bersama dengan makam kakek dan neneknya.
"Ayo kita turun." Ajak Rudi, sambil membuka pintu mobil mengajak Damar untuk turun.