Alfa turun dari Bandara setelah perjalanan panjang antara London hingga ke New Zealand. Mata indahnya tertutup oleh kaca mata hitam yang justru kian menambah karisma seorang Alfa terlihat. Diluar bandara telah menunggu seorang sopir Maria yang Alfa ketahui sebagai kerabat ayahnya.
"Tuan Alfa, Saya Robert yang di tugaskan untuk menjemput anda." Ucap Robert sang sopir, yang di jawab Alfa hanya anggukan lalu memberikan travel bag nya pada Robert.
"Silahkan masuk, Tuan." Ucap Robert. Alfa masih tak menjawab tapi Ia mengikuti apa yang di katakan oleh Robert dengan naik ke dalam mobil yang sudah terbuka pintunya.
Pikiran Alfa terus melayang mengingat permasalahannya dengan Shaki yang masih belum terselesaikan dan terbengkalai begitu saja. Bahkan Ia kini seperti seorang pengecut yang pergi begitu saja setelah menorehkan luka pada gadis itu.