Tama membersihkan apartemennya dibantu oleh Nisa, yang dengan sabar dan setia mendampingi laki – laki itu menata hatinya yang terkoyak pasca perpisahannya dengan wanita yang Ia cintai.
"Kak, istirah dulu lah, aku sudah lelah." Ucap Nisa sambil duduk di sofa ruang tamu.
"Oke, kamu istirahat saja di kamar aku telah membereskannya, aku telah mengganti seprai dan sarung bantalnya." Ucap Tama lalu mengusap kepala Nisa dengan lembut.
"Aku disini saja, lagi pula aku belum mandi malas kalau harus tiduran di kasur." Kata Nisa lalu merebahkan tubuhnya di sofa.
"Ya sudah sana mandi, aku akan memesankan makanan untuk kita."
"Sebentar lagi lah, kak. Aku ingin beristirahat dulu sejenak."
"Ya sudah terserah padamu saja," Tama melanjutkan merapikan apartemennya, dengan memasukkan barang – barang peninggalan Zarima dan barang – barang yang tak penting lainnya.