Suasana di pagi hari sangat dingin Hasan baru saja keluar dari kamarnya tiada disangka dia kedatangan tamu seorang pemuda yang memang keren dan terlihat kaya.
Halwa pun sudah menyiapkan beberapa makanan untuk tamu itu. Yang jelas Hasan sama sekali tidak tahu siapa pemuda itu dan dari mana asalnya. Tapi dia terlihat minder ketika berada di samping pemuda itu.
Hasan berusaha ramah kemudian menjabat tangan pemuda itu. "ini Azam, Mas. Sahabat aku dan juga direktur muda di salah satu perusahaan di Jakarta. Hebat lu dia Mas." Halwa terus memuji dan Hasan pun menjabat tangan pemuda itu.
Hasan memperlihatkan senyum manis sapaan ramah kepada pemuda itu namun pemuda itu hanya asik dengan istri Hasan. Hasan merasa terabaikan ketika keduanya terus berbicara dan berbincang tidak henti.
Merasa tidak suka dia pun pergi ke kamar kemudian salat duha.