Rifa'i membawa Indana ke Rumah sakit. Karena merasa tidak wajar dengan rontoknya rambut milik Indana, Rifai mengantar cek up. Rifai dan putri kecilnya masih duduk di ruang tunggu, sambil menunggu panggilan dari antrian.
Indana bersandar di lengan Ayahnya. Melihat putri kecilnya sangat lelah. Indana tidur di paha Rifai. Tangan seorang Ayah membelai rambut putrinya.
'Dana Rif'an, putri kalian tumbuh dengan baik,' batin Rifai, Indana tiba-tiba duduk dengan mata yang terbuka lebar.
"Dana, kamu kenapa sayang kok tiba-tiba bangun seperti itu?" Fai sangat terkejut dengan sikap Dana. Dana langsung menggandeng tangannya.
"Ada apa sayang? Kita mau kemana?" Fai kebingungan Dana terus menariknya, menuntun ke suatu tempat.
Mereka berhenti di ruang persalinan, melihat seorang wanita histeris yang mencari anaknya yang baru saja dilahirkan oleh wanita itu.