"Jadi kapan aku bisa menjalankan tawaran mu? Uh ... rasanya aku sudah tidak sabar!" Eliza begitu agresif sampai ia tidak sadar jika Darrel sedang menatapnya dengan tatapan tajam karena Darrel baru saja menerima pukulan yang mengenai kakinya.
"Hey! Kamu tidak lihat aku sedang terluka," ketus Darrel seraya mengusapkan kakinya dengan perlahan.
"Tidak lihat hehe. Maaf, Darrel. Habisnya kamu membuatku tergiur dengan tawaranmu jadi aku begitu semangat." Begitu polos Eliza mengatakan hal itu sampai membuat Darrel berkali-kali menggelengkan kepalanya karena baru kali ini ia bertemu dengan seorang wanita yang cukup unik.
"Ya sudah kalau begitu panggilkan Dokter untukku."
"Loh? Memangnya untuk apa?"
"Panggilkan saja, Eliza."
Eliza pun menurut tanpa berpikir panjang. Tidak lama ia pun kembali bersama seorang Dokter perempuan. Dokter itu langsung memeriksakan kondisinya. Beberapa saat setelah itu Dokter itu tersenyum saat melihat Darrel tersenyum kearahnya.