Kanaya menatap baju yang di kenakanya di cermin. Baju itu terasa nyaman, nampaknya pakaian itu memang pakaian mahal. Bukan pakaian yang sejenis yang di kenakan Kanaya selama ini. Meski seperti itu, Kanaya tetap bersyukur dengan nikmat Tuhan. Nikmat kesehatan, rizqi dan orang orang baik di sekitarnya. Hal itu bagi Kanaya sudah sangat luar biasa.
Kaos lengan panjang berwarna putih dan celana jeans panjang itu masih terasa longgar di badan Kanaya. Kanaya juga tidak suka pakaian yang terlalu ketat. Pakaian yang terlalu memperlihatkan bentuk tubuh.
"Bagus kamu pakai, Nay," puji Rani saat melihat Kanaya mengenakan bajunya. Baju yang di pakai Kanaya sudah lama tidak di pakainya, karena memang baju itu kedodoran di badan Kanaya. Apalagi baju itu masih satu kali Rani pakai.