WARNING TYPO!
.
Kayla akhirnya meminta maaf pada kedua temannya, dia harus benar-benar pulang bersama suaminya. Dia juga mulai memikirkan, apa yang perlu dia beli sebelum pulang untuk mertuanya. Dia pikir jika ayah dan ibu akan datang besoknya bukan saat ini. Dari yang Yasa katakan itu minggu depan, kenapa selalu di luar prediksi terus, Kayla jadi pusing karena paranoid harus berlaku apa nanti di hadapan mertunya, dia masih belum mahir berbicara banyak hal.
Apalagi mencari topik pembicaraan dengan ibu suaminya, kalau ayah suaminya itu kadang tidka begitu banyak keluar selain tidur di kamar.
"Kayla,"panggil seseorang yang membuat langkah Kayla menuju ke ruangan suaminya berhenti.
Dia menoleh untuk melihat sosok Dhika yang kini tengah berjalan cepat menuju kearahnya, dia melihat betapa tampan sosok Dhika dengan kaki panjangnya mendekati posisi dia berdiri sambil memegang tas miliknya.
"Kenapa, Dhika?"Tanya Kayla dengan tidak sabaran.