WARNING TYPO!
.
Saat ini mereka sudah beralih ke Tokyo, hari sudah menjelang sore tetapi Tokyo yang ramai membuat Bella terus mengeluh karena dia pusing, mual dan uring-uringan melihat banyak orang. Dia adalah seorang yang tidak suka berada di tempat ramai, Marfel adalah pawang yang Rasya bawa untuk temannya. Memangnya selama ini dia tidak tau kalau keduanya punya hubungan, dia tidak bodoh dan diam itu untuk membiarkan keduanya lebih dekat dengan nyaman tanpa ada buah bibir dari Rasya seperti biasanya.
"Sumpah, mau berapa lama kita di tokyo? Kepala gue udah muter tujuh keliling, beruntung masih di posisi sama belum muter 180 derajat."Keluhnya lagi untuk kesekian kali keluar dari mulutnya.
Marfel di sisi tubuhnya memeluk sang kekasih, dia mengusap bahu Bella dengan lembut.
"Kita bisa balik, tinggalin aja mereka berdua di sini."
"Nggak bisalah!"Jawab Bella sewot.
