WARNING 18+
"Berhenti dulu, bibirnya jangan banyak gerak!"Peringat Kayla yang hampir kalah dengan kelihaian sang suami dalam merayu tubuhnya.
Ruangan itu semakin panas karena Yasa tidak berhenti walau istrinya memohon, dia tidak lagi peduli akan kemarahan Kayla karena dia tidak segera menjawab. Ini keadaan genting yang perlu di segerakan jika tidak ledakan fulkanik akan datang, lahar panas itu akan segera keluar tanpa memiliki kenikmatannya.
Kayla menahan napas dan menelan ludah susah payah, suaminya benar-benar tidak mau mendengarkan apa yang akan dia katakan dan sekarang dia sudah kehilangan kontrol dirinya saat Yasa membuka handuk sebagai kain terakhir yang dia gunakan selain selimut. Kayla sendiri sudah berantakan, lingerianya tidak berbentuk dan Yasa memposisikan dirinya dengan tepat, perlahan dan pasti, sambil menatap wajah istrinya yang hanya berjarak satu centimeter.