WARNING TYPO!
.
"Nggak mau, dia yang nyari masalah sama gue. Perlu dikasih pelajaran DAN NGGAK ADA URUSANNYA SAMA LO! " bentak Nadine semakin keras bahkan bocah yang ada didepannya memejamkan mata.
"Apa perlu gue kasar juga sama lo." ujar Azril penuh dengan tatapan tajam.
Nadine menghempaskan bocah itu, kemudian Azril juga melepaskan cekalannya. Nadine mengepal kuat, rasanya emosi sekali pagi ini dengan Azril yang menghalanginya.
"Seharusnya lo nggak perlu pake kekerasan, ini sekolah. Bukan tempat tongkrongan lo. " celetuk Azril
"Bodo amat, gue nggak peduli!" kesal Nadine kemudian pergi meninggalkan mereka di sana.
Penampilan Nadine tak serapih tadi, kini bajunya tak terkancing ia memakai baju putih polos didalamnya. Seperti biasa makan permen karet kesukaannya.
"Makasih ya kak, makasih banget," ucap anak itu kepada Azril, Ketua Osis dingin yang murah hati namun tak murah senyum.
"Iya sama-sama, Lain kali hati-hati kalo jalan bisa nyelakain orang lain." ujar Azril.