WARNING TYPO!
Tiap kali ada Bintang, maka Arumi akan menjadi orang yang pergi. karena tidak boleh ada Bintang dan Arumi di tempat yang sama, perempuan itu sangat cepat dan lugas. Tapi sekarang bahkan menatap wajah Bintang saja tidak, contohnya saat dia di suruh mengumpulkan tugas matematikan peminatan untuk segera di kumpulkan sebelum istirahat. Arum sebagai wakil ketua kelas, berjalan ke seluruh meja untuk mengambil buku mereka.
Di depan meja sebelum Bintang, di tersenyum dan berinteraksi seperti biasa seperti dirinya.
"Mana buku kamu?"
"Bentar, satu lagi ini tinggal hitunangan akhir. Bingung sama rumusnya."
"Yaudah di tunggu, nanti aku balik lagi ke meja kamu."Ujar Arum berjalan ke belakang menuju meja Bintang dan Haris.
