"Kau cantik kalau sedang marah. Aku mencintaimu, Ros." Aldo sudah menyiapkan kado dan bunga dalam penembakan ini. "Aku tidak tahu kamu suka apa, tapi ini bunga untukmu. Setelah ujian aku akan sekolah di Canada. Kuharap kamu akan menungguku." Nevan mengatakan sambil menunduk.
Ros terdiam. Ada perasaan bahagia dan sedih secara bersamaan. Di sisi lain, Ros bahagia jika Aldo mengatakn bahwa dirinya mencintai, tapi sedih karena dia tetap akan meninggalkannya. Dilema yang tidak dapat dia kendalikan di dalam batinnya. "Kok diam? Aku salah bicara, ya?" Ros menggelengt. Ada perasaan aneh yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata saat Aldo bersikap manis seperti ini. Sebuah rasa bahagia juga kehilangan tumpang-tindih tidak dapat dijelaskan dengan sebait kalimat puisi ataupun dendangan sebuah lagu. Hanya getar-getar yang dapat menguasai relung jiwanya.