Nevan baru saja keluar dari kamar mandi saat sang istri senyam-senyum memandang ponselnya. Lelaki yang masih basah dengan semua air bekas mandi itu memeluk Sasha. "Hayo, ngapain senyam-senyum." Sasha memperlihatkan caht dari teman-teman sekretarisnya. Navan tersenyum dia melepaskan Sasha kemudian meraih bajunya untuk dikenakan. Hanya celana pendek dan baju singlet. Dia bergabung dengan Sasha. Sini biar aku yang balesin. Keluar sifat jahil Nevan.
"Kalian pingin? Kawin makanya. Enak lho, tiap malam bisa diraba-raba, disayang-sayang. Bisa digigit-gigit juga." Berakhir dengan emotion ciuman. Sasha membelalakan matanya. Dia ingin menghapusnya tapi keburu temannya mereward pesannya.
"Wow, wow, wow, Bu Bos datang dengan bahasa yang vulgar. Ih, jadi pingin incip-incip deh. Gimana rasanya sih, Bu."