"Selamat siang." Seorang lelaki terlihat. Laki-laki tersebut memandang ke arah Sasha sangat lekat.
"Siang, Tuan Diandra. Silakan duduk." Diandra masih tidak fokus melihat Sasha yang membersihkan meja dengan membungkuk. Padahal wanita itu mengenakan baju bleser yang agak panjang sampai lutut. Namun entah kenapa masih saja membuat seorang Diandra tergugah untuk memandangnya.
"Maaf Tuan Diandra, saya berada di sini. Jadi mengapa Anda memandang ke arah sana? Sayang, bisa ambilakan minum untuk kami?" Sepertinya Nevan paham bahwa tujuannya Diandra ingin ketemu dengan dirinya di kantor hanya akan memandang istrinya yang legit dan seksi. Padahal Sasha tidak memakai pakaian yang terbuka. Tapi aura keseksian tetap saja masih terlihat oleh lelaki. Makanya Nevan selalu over protektif jika dengan sang istri tersebut.
"Tuan Diandra, apa ada yang mendesak sekali sehingga Anda datang ke kantorku?" tanya Nevan.