Malam esok harinya sudah siap semua. Arak-arakan mobil sudah disediakan. Mereka melakukan acara lamaran di ball room hotel milik Griffin. Sasha mengenakan baju berwarna salem dengan borkat yang manis dan indah. Sedangkan stelan tuxedo warna hitam menjadi pelengkap Nevan yang manis.
"Pa, aku gugup banget." Sasha di ruang make-up terlihat gelisah.
"Tenanglah, Sayang." Entah sudah berapakali Sasha ke kamar kecil.tiba-tiba dia merasa pingin pipis dan juga pingin BAB.
Pengarah acara memanggilnya untuk masuk ke area acara. Terasa tangan Sasha sangat dingin. Dari arah yang berlawanan rombongan sang pria terlihat gagah dan elegan. Nevan tidak hentinya menatap indah ciptaan Tuahn itu. mereka dipertemukan untuk saling menyematkan cincin.