Ronald kembali melajukan mobilnya. Kali ini lebih hati-hati. Dia ingin cepat sampai dan menyelesaikan urusan dengan ayahnya Griffin tersebut. berurusan dengan lelaki tua itu terkadang menyita waktu. Ronald sudah sampai ke rumah kediaman Kyler. Dia berjalan menjajaki kubikan marmer yang terlihat mengkilap. Terlihat para body guard berjejer di sana. Ronald terlatih untuk tidak takut apa pun. Saat datang ke mari. Rumah mewah dengan pilar besar terihat penuh misteri. Rumah itu bahkan terlihat lebih seram dari pada rumah Griffin. Rumah utama Tuan Kyler dibangun dengan deraian air mata banyak orang. Pangkal kekejaman dari bisnis haram bermula dari sini, walau akhir-akhir ini sudah berubah menjadi bisnis putih, meskipun masih tetap berhubungan dengan dunia tembak-menembak.