"Bagaimana keadaannya, Dok?" Nevan bertanya dengan raut wajah yang cemas.
"Jauh lebih baik. Mungkin setelah istirahat akan jauh lebih baik. diperbanyak sayur dan buah untuk mengembalikan mineral dalam tubuhnya." Nevan mendengarkan dengan seksama.
"Dok, bolehkah saya pulang saja?" Nevan menatap tajam ke arah Sasha. Sehingga wanita itu menoleh ke arah sembarang tempat agar tidak berjumpa dengan sorot mata itu.
"Tidak masalah, asal apa yang saya ketakan tadi tidak terlewat. Atau bisa meminta tenaga ahli ke rumah." Nevan menganghguk. Dia menyadari mungkin tidak nyaman berada di rumah sakit. Nevan menelepon Nathan dokter keluarga sekaligus sahabat papanya utnuk diuruskan kepulangan Sasha.
"Kita pulang." Dokter yang pamitan sampai lupa digubris oleh Nevan. Hanya Sasha saja yang mengucapkan terima kasih.