Nevan mengikuti Salwa dari belakang. Ada perasaan bahagia menyusup ke adalam jiwanya. Mungkinkah dia sudah jatuh cinta? Mungkin saja. yang pasti dirinya selalu ingin menggoda wanita itu. Salwa sudah sampai di amnbang pintu. Dia berhenti kemudian berbalik, sehingga gerakannya yang tiba-tiba itu membuat tabrakan dengan Nevan tidak terelakkan lagi.
Brug ... Nevan dengan sigap menangkap tubuh Salwa sehingga jarak antara mereka terkikis. Iris mata bening mereka saling bertenu. Ada hati yang bahagia ketika dua pasang bola mata mereka itu saling sapa. Sepersekian menit mereka bertahan dalam posisi itu. "Hati-hati." Nevan melepaskan cekalannya. Dia membuka dahulu pintu ruangan yang saat ini masih milik papanya.
"Nggak jadi pulang, Boy?" tanya Griffin saat mereka sudah sampai di ruangan itu.
"Sepertinya aku lapar, Pa." Nevan melenggang menuju box nasi yang tadi memang tersedia untuknya.