Hari ini Nevan akan pergi ke London. Dia sengaj mengambil penerbangan siang karena adiknya pasti akan mewek jika dia pergi tanpa pamit dengan sang adik. Semua sudah siap. Tidak ada yang dia bawa. Hanya beberapa lembar baju saja tidak penuh dalam ranselnya. Dia tidak suka membawa banyak baju dan akhirnya sangat merepotkan.
"Hai, Princes kok cemberut? Jelek ah, liburan nanti, Kakak milikmu. Kita puasin jalan-jalan, oke?" Nevan mencium kening adiknya. Pusat kehidupannya sekarang adalah sang adik. Dia tidak berani jatuh cinta jika sang adik tidak menyukainya. Nevan sangat menyayanginya lebih dari dirinya sendiri.
"Kakak hati-hati. Cepat pulang!" Ros memeluk lelaki tampan itu penuh dengan rasa sayang. demikian juga dengan Nevan yang memebelas pelukannya.
"Hati-hati, Sayang. Mama menunggumu." Nevan memeluk dan mencium puncak kepala Fatin yang rambutnya mulai bersemu putih.