Salwa berhenti sehingga Nevan juga menghentikan langkah. "Kenapa?" Nevan bertanya karena tidak tahu penyebab anak itu berhenti.
"Aku pulang sendiri saja, ya? Aku mual kalau naik mobil." Nevan sedikit memaksa. Dia membukakan pintu kemudian memasukan tubuh Salwa ke dalam mobil. Setelah itu memutar dan masuk untuk duduk di dalam mobil. Body guard memainkan stir bundar. Baru berjalan beberapa meter Salwa mengeluh.
"Van, aku minta maaf. Aku mau muntah." Salwa terlihat sudah pucat pasi. Body guard tersebut menepikan mobilnya.
"Kita turun? Rumahmu jauh?" Salwa turun dan memuntahkan semua isi perutnya. "Salwa, maafkan. Aku mengira hanya alasanmu saja." Salwa menggeleng. Dia sudah selesai memuntahkan seluruh isinya.
"Aku tidak berbohong, Van. Aku jalan saja, ya?" Nevan mengangguk. Dia mengikuti Salwa jalan.
"Kamu pulang saja, Van. Mamamu pasti sudah menunggu." Belum juga genap berganti menit Salwa bicara, Fatin sudah menelpon.