Pagi sudah menjelang. Griffin hari ini akan menuju kantor polisi untuk melengkapi laporannya. Semua bukti sudah mengarah ke Yanto dan komplotannya serta menjurus ke arah genknya Oscar. Lelaki bermata biru itu akan menerima hukuman dengan tuntutan pasal berlapis. Lelaki itu belum kapok juga ternyata.
"Oscar, aku memenjarakanmu di sini untuk membuatmu sadar. Dari pada buang uang, mending perbaiki diri. Tapi kau bukannya sadar malah selalu berulah. Dengarkan aku, kau boleh saja bertingkah. Tapi kau tahu kenapa selalu lolos? Karena ada Tuhan bersamaku sekarang." Griffin menemui Oscar dulu sebelum anak buahnya. Yanto belum ditemukan sekarang.
"Hahaha, Tuhan sudah mati bagiku. Kau hanya beruntung saja." Griffin tersenyum miring.