"Dok, apakah baik-baik saja?" tanya Griffin melihat istrinya penuh dengan peluh di dahinya, padahal ruangan itu berpendingin.
"Tenang, Tuan. Seperti biasa, ibu muda yang baru mengalami akan tegang." Dokter muda tersebut mengoleskan gel ke perut Fatin yang mulai membesar. Griffin melihatnya saja. Demikian juga dengan Nevan. Anak kecil itu memperhatikan mama sambungnya dengan teliti.
"Silakan lihat di layar. Itu ya, janinnya sudah mulai berbentuk tapi belum sempurna. Telinga belum ada. Kaki juga belum sempurna." Dokter mengarahkan alat itu ke seluruh perut Fatin. Wanita itu menetesakan air mata melihat keajaiban itu. Ternyata Tuhan memberinya rasa ini. rasa bahagia karena memiliki seorang anak. Kesempurnaan bagi seorang wanita jika sudah dapat menjadi ibu.
"Kok nangis? Kenapa, hem?" tanya lelaki berbulu lebat itu.
"Aku hanya terharu, ih." Fatin mengusap air matanya.