Helia sudah mandi dan juga bersiap-siap akan beranjak dari hotel itu. Lelaki tambun itu sudah membasahi liangnya hingga berkali-kali. Wanita itu bagai mendapat suntikan tenaga karena tubuhnya yang kering dan gersang sudah terobati dengan sejuta percintaan yang menggairahkan.
"Helia, kau mau jadi simpananku? Kalau jadi istri jelas tidak mungkin." Lelaki itu masih dalam keadaan telanjang mengatakannya. Dia tertarik dengan permainan ranjang Helia yang menurutnya sangat memukau. Istrinya tidak bisa sehebat Helia. Lelaki itu bahkan on lagi hanya mencium wangi parfum Helia. Malam ini bahkan dirinya sudah menghabiskan uang puluhan juga untuk membasahi liang Helia.
"Apa kamu yakin? Tidak gratis semua itu. Ada harga yang harus kamu bayar. Kamu bisa membayarku?" Helia sengaja mencondongkan dadanya sehingga gundukan itu terpampang jelas.