Brenda memutar bola matanya melihat kemesraan mereka. Diam-diam dia merasa geram. Wanita berhati iblis itu baru saja dari dapur untuk mengambil air putih. Wanita itu berhenti di depan kamar Griffin karena mendengar tawa mereka. Kamar itu tidak di tutup saat Nevan baru saja masuk.
"Kalian boleh saja tertawa sekarang. Namun tunggu saja kejutan dariku. Kalian akan merasakan apa yang aku rasa. Kalian akan aku buat meratap. Itu sumpahku." Brenda menajamkan matanya. Dia merasa sangat geregetan. Sedang fokus melihat kebahagiaan mereka, Minah lewat mencari Anton. Dia akan menyuruh lelaki itu untuk membersihkan ruang atas itu. Anton memang harus dipantau. Lelaki itu kadang malas-malasan kalau tidak di pantau. Bi Minah sendiri kadang kesal dengan pelayan yang satu itu. Dia melakukan apa pun sesuka hatinya tanpa takut tuannya akan marah.
"Nyonya ngapain di sini?" tanya Minah.