Sebuah insiden besar terjadi dalam hidupku. Aku meninggal ditabrak oleh kereta diumur yang masih terbilang muda. Aku tidak ingat jelas berapa umurku waktu itu namun aku dapat pastikan aku memang masih muda waktu itu.
Aku tidak ingat jelas siapa diriku, keluargaku, dan namaku. Hanya insiden ditabrak oleh kereta saja yang kuingat, yang lainnya terasa pudar dan samar-samar. Namun ini aneh, jika aku memang meninggal kenapa aku malah melihat sepasang laki-laki dan perempuan sedang menangis melihat kearahku? Apakah mereka malaikat yang menjemput kematian ku? Jelas bukan! Mana ada malaikat yang memiliki warna rambut perak!
Mereka berbicara namun aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Wajah mereka tampak sangat bahagia ketika melihatku. Apakah dia orang tuaku? Mana mungkin?! Aku kan sudah meninggal! Tidak mungkin mereka orang tuaku.
Tapi ini tetap saja aneh, jika memang aku sudah mati maka aku akan bertemu malaikat dan dikirim ke akhirat lalu mendapat siska neraka sesuai dengan dosa-dosa ku selama ini. Seharusnya begitu, apakah sedang terjadi kesalahan? Atau malaikat lupa menjemput ku? Semakin lama semakin aneh saja pemikiran ku, pertama-tama aku harus menggerakkan kedua tangan dan kakiku—
"Lihat dia berusaha menyapa kita!".
Sebentar… kenapa kaki dan tangan ku kecil? Oh! Akhirnya aku mengerti bahasa apa yang mereka gunakan!
Tidak! Bukan itu! Itu tidak penting!! Mengerti bahasa mereka memang penting tapi yang prioritas sekarang, kenapa tangan dan kakiku jadi kecil??!! Apa yang terjadi kepadaku??!!
"Dia merengek-rengek Eli. Mungkin dia minta susu?".
Tangan dan kakiku kecil berarti tubuhku juga kecil pasti nya bukan? Lalu sepasang pasturi yang melihatku dengan wajah bahagia… dan bahasa yang awalnya tidak ku mengerti….
"Jadi pangeran ibu ingin minta susu? Baru lahir sudah minta susu, jangan-jangan sifat mesum ayah diturunkan kepada Raphael?".
"Heeh?! Kalau begitu aku akan mendidik dia agar tidak menjadi bocah mesum agar dia tidak dibenci para wanita!".
"Jadi selama ini kamu dibenci wanita ya."
Akhirnya aku mengerti apa yang terjadi kepadaku… aku telah bereinkarnasi menjadi bayi. Sekarang aku sedang menyusu dada ibu baruku. Ini sungguh aneh bagiku karena jiwa ditubuh bayi ini adalah jiwa seorang laki-laki dewasa yang belum pernah memegang dada wanita.
Tapi dia ibuku jadi tidak mungkin libido ku melunjak. Wajah ibuku sangat cantik, rambut perak dan telinganya yang panjang membuat aku terpesona sambil menyusu dadanya.
Ayah juga tampan walaupun dia terlihat agak aneh saat aku menyusu dada ibu. Jangan bilang dia terangsang saat aku menyusu dada ibu? Woi-woi ayah baruku jangan sampai kau mengajariku hal-hal aneh saat aku beranjak dewasa nanti.
Tapi aku penasaran dengan telinga panjang yang dimiliki ibu. Ayah telinganya pendek dan ibu telinganya panjang, apakah ibu berbeda ras dengan ayah. Kemungkinan ibu adalah seorang Elf…
Loh? Kenapa aku tau ibu adalah seorang Elf? Apakah di duniaku yang sebelumnya ada seorang Elf? Ingatanku masih pudar. Aku tidak tahu kenapa aku tau jika ibu adalah seorang Elf.
Sebenarnya apa itu Elf? Apakah wanita bertelinga panjang seperti ibu adalah seorang Elf? Aku tidak mengerti. Semakin aku berusaha mengingat dan mengerti apa itu Elf semakin ingatan ku memudar. Sepertinya aku dilarang untuk mengingat ingatanku di dunia yang sebelumnya.
Daripada memikirkan kata-kata yang tidak bisa kuingat, lebih baik memikirkan kenapa aku bereinkarnasi. Seingat ku orang bereinkarnasi itu karena menyesal telah menyia-nyiakan hidupnya dan tuhan memberikannya kesempatan kedua agar dapat menjalani hidup lebih serius lagi.
Aku meninggal karena ditabrak kereta dan aku tidak memiliki penyesalan dalam hidup. Aku tidak bisa memastikan juga apakah aku punya penyesalan atau tidak karena ingatanku saja masih pudar. Intinya aku dapat dua kemungkinan kenapa aku bereinkarnasi. Pertama karena penyesalan yang mungkin tidak aku ingat, kedua reinkarnasi ku sudah diatur oleh seseorang. Kemungkinan yang kedua bisa saja itu diatur para dewa karena setiap aku berusaha mengingat ingatanku dikehidupan sebelumnya pasti saja ingatanku semakin pudar. Aku percaya para dewa lah yang menghalangiku mengingat ingatan lamaku. Sistem kehidupan dan kematian diatur oleh dewa, menghalangi aku mengingat ingatanku itu hal yang kecil bagi dewa.
Saat aku mulai tumbuh nanti aku akan belajar mengenai dunia ini. Aku harus belajar membaca dan menulis secara otodidak agar aku bisa dengan cepat belajar tentang dunia ini.
Tapi pertama-tama… aku sudah kenyang menyusu dada ibu dan rasa kantuk yang luar biasa telah menguasai diriku.
"Dia tertidur."
"Iya. Wajahnya tampan seperti dirimu Agil."
"Matanya juga mirip denganmu Eli."
Aku hanya menutup mata dan belum tertidur.
Baru saja aku menutup mata sudah ada suara kecupan bibir mereka. Saat tumbuh nanti aku ingin menegur mereka untuk tidak melakukan hal mesum didepan anak mereka.
Berkat suara kecupan mereka rasa kantukku hilang. Aku dikembalikan ke keranjang bayi oleh ibu. Tapi dari ranjang bayi, aku masih bisa melihat pemandangan seorang wanita dan laki-laki bergelut diranjang. Karena mereka orang tuaku juga jadi libidoku tidak melonjak.
Suara bermain mereka sangat keras dan membuat kantukku hilang seketika. Sepertinya aku harus menangis keras agar mereka berhenti melakukannya dengan kasar.
"Ouwweeekkkk! Ouwweeekkkk!!!".
Wah jelek sekali suaraku menirukan bayi menangis! Malu! Malu banget!!! Aku ingin menggali lubang dan masuk kedalamnya sampai rasa malu ku hilang!!!
Tapi mereka masih bermain dan melanjutkan pergulatan mereka. Apakah suara tangisan ku tidak terlalu keras? Jika aku menaikkan volume suara tangisanku bisa-bisa aku mati lagi karena malu. Sepertinya menangis tidak ada gunanya karena mereka sudah asik dengan pergulatan mereka. Aku harus menunggu salah satu dari mereka yang tumbang duluan baru aku bisa tidur dengan tenang tanpa harus mendengar suara ranjang dan desahan.
—1 jam kemudian
Aku tidak tahu mereka berdua bisa sekuat itu bergulat. Tapi tidak mungkin kan mereka akan kuat setelah melakukan lebih dari dua jam.
—3 jam kemudian
"AH! AH! AH!!! SAYANG!!! TERUS MASUK TERUS!!! TEMBUSLAH VALHALLA KU!!!".
"TERIMALAH POHON YGGDRASIL KU INI!!".
Aku tarik kata-kata ku. Ayah dan ibuku orang kuat, dalam berbagai artian. Mereka berdua tidak mau berhenti sampai salah satu dari mereka tumbang. Tidak ada gunanya aku menunggu mereka berhenti bergulat, lebih baik aku tidur ditemani dengan suara pergulatan mereka.
…
Aku menutup mataku. Lama kelamaan rasa kantukku kembali dan berusaha membawaku ke dunia mimpi.
Pandangan ku sudah gelap, suara pergulatan orang tuaku tidak terdengar lagi, aku sudah tidur sepenuhnya. Namun kesadaran ku masih ada, apakah aku mengalami Lucid Dream? Namun apakah Lucid Dream dapat terjadi diumur yang belia seperti ini?
Terjadi lagi. Kenapa aku tau tentang Lucid Dream? Apa alasan dewa yang membuatku bereinkarnasi memberiku ingatan pudar seperti ini? Kenapa tidak sekalian aja dewa hilangkan ingatanku? Ingatan setengah-setengah ini membuat aku tersiksa.
(Maafkan aku — tapi ini satu-satunya cara agar reinkarnasi mu bisa berjalan dengan sempurna)
'Siapa yang berbicara?! Jadi benar ini lu—'
(Ini bukan Lucid Dream. Sebenarnya aku ingin kita bertemu sebelum aku mereingkarnasi kamu, namun karena keterbatasan kemampuan ku jadi sayang kita harus bertemu sekarang)
Sesosok laki-laki dengan tinggi seperti anak umur 12 tahun muncul didepan ku secara tiba-tiba.
(Perkenalkan namaku Nemis, dewa yang bertanggung jawab atas reinkarnasi mu)
Sudah kuduga ada campur tangan dewa atas kejadian reinkarnasi ini.
'Jelaskan kepadaku, kenapa aku bisa bereinkarnasi? Apakah aku memiliki penyesalan atau kau sengaja membuatku bereinkarnasi?'.
(Kamu tidak punya penyesalan. Anakku, kamu sudah hidup dengan baik —)
'Berarti aku bereinkarnasi karena keinginan mu?! Apa tujuanmu sebenarnya?!'
(Tenanglah anakku. Sebelum itu aku akan mengembalikan ingatanmu yang tidak sempurna saat aku memasukkan jiwamu ke tubuh baru)
Tangan dewa Nemis memegang kepalaku dengan sangat erat.
Saat dia memegang kepalaku, aku merasakan ingatan seseorang mengalir dalam kepalaku. Ingatan yang mengalir itu adalah ingatanku dikehidupan sebelumnya. Ingatan hidupku selama 18 tahun.
Akhirnya aku bisa tahu siapa diriku yang sebenarnya dan kenapa aku tau beberapa istilah yang tidak aku mengerti tadi.
(Sekarang kamu sudah tau siapa dirimu, Raden?)
Namaku Raden Kasturi. Aku meninggal ditabrak kereta setelah menyelamatkan anak kecil yang terjebak direl kereta. Kakiku tersangkut disela-sela rel kereta dan aku tidak punya waktu untuk melepaskan kakiku dari rel kereta, jadi aku pasrah ditabrak kereta.
Aku tidak memiliki keluarga namun ada satu tempat yang bisa ku anggap rumah yaitu organisasi pembunuh bayaran, Rajawali. Aku dibesarkan dilingkungan yang berbau darah tapi aku membunuh demi bangsa dan negara. Kami membasmi para tikus-tikus dipemerintahan yang menggerogoti uang rakyat, pengkhianat negara, dan terrorist yang mengancam keamanan negara.
Kami tau suatu saat akan mati dibunuh, namun aku saja yang sepertinya mati karena ditabrak kereta. Aku harap teman-teman ku bisa bangga dengan kematian ku dan membuat mereka semakin tegar dengan pekerjaan gelap mereka.
(Apa kau senang bisa mendapatkan ingatanmu sepenuhnya?)
'Terima kasih. Sekarang jawab pertanyaan ku. Kenapa kamu mereingkarnasi ku?'
(Dasar mantan pembunuhan bayaran, langsung ke intinya tidak mau berbasa-basi. Aku adalah dewa dunia tempat kamu bereinkarnasi sekarang ini. Tujuan ku mereingkarnasi mu ke duniaku karena aku ingin kamu menjadi orang yang akan menyelamatkan duniaku.)
'Aku tidak dapat menanggung beban berat seperti itu. Lagian aku hanya mantan pembunuhan bayaran! Tidak mungkin aku dapat—'
(Aku ingin kau menerima satu kekuatan yang dapat membuatmu merealisasikan keinginan ku)
[God of Wisdom, Minerva]
Dewa pengetahuan Minerva? Aku pernah membaca sedikit tentang mitologi Romawi dan Minerva adalah salah satu dari sekian banyaknya dewa bangsa Romawi. Apakah ini semacam kekuatan dari pengetahuan Minerva? Jika benar maka sama saja aku mendapat pengetahuan para dewa.
(God of Wisdom Minerva adalah skill yang akan kuberikan kepadamu. Mungkin kamu tidak asing dengan kata skill kan Raden?)
Menang tidak asing sih. Aku sering bermain game bersama teman-temanku diorganisasi jika sedang tidak ada misi.
Dari namanya saja sudah pasti kalau skill Minerva sangatlah kuat dan tak ada satupun skill didunia ini yang dapat menyamai pengetahuan skill Minerva. Aku ingin menerima skill ini namun itu artinya aku setuju untuk menyelamatkan dunia baruku ini. Lagian memangnya ada apa dengan dunia ini? Apakah sedang terjadi perang besar sampai nasib dunia dipertaruhkan?
'Aku masih kurang mengerti maksud mu tentang aku harus menyelamatkan dunia ini. Apakah sedang terjadi perang?'
(Iya. Di dunia ku sedang terjadi perang antara benua manusia dan benua iblis. Karena itu aku ingin kau menyelamatkan dunia ini dengan menghentikan perang tiada akhir itu)
Urusannya jadi berat kalau begini ceritanya. Jika ini adalah game maka mudah saja aku menyetujuinya karena jika karakter dalam game ku mati aku bisa mengulangnya dari awal lagi.
Aku percaya diri dengan kemampuan membunuhku namun aku tidak yakin kalau kemampuan membunuhku dapat berguna.
'Untuk menghentikan perang ini, apa yang sebenarnya yang harus aku lakukan?'.
(Membunuh raja iblis dan raja manusia.)
Sudah kuduga. Terdengar sulit namun tidak mustahil. Apakah aku harus mengiyakan keinginan Nemis atau tidak? Jika iya aku harus menanggung beban itu sampai aku dewasa nanti. Aku baru berumur beberapa hari loh! Tiba-tiba datang dewa yang menawarkan beban dunia kepadaku!
…
Tiba-tiba aku teringat kata-kata guru yang mengasuhku selama ini. 'Manusia hanya hidup sekali saja, jika ada kesempatan kedua maka gunakanlah itu untuk melakukan kebaikan', katanya begitu.
Aku harus belajar merangkak terlebih dahulu, belajar berbicara, belajar berjalan, belajar membaca, belajar menulis, belajar bertarung, belajar hidup mandiri, belajar rasa keputusasaan, belajar rasa menderita, dan belajar mencintai orang lain. Setelah semua pelajaran itu baru aku bisa menyelamatkan dunia. Itu butuh waktu bertahun-tahun dan aku akan siap melawan apapun yang akan terjadi kepada kehidupan ku nanti.
Untuk kehidupan baruku ini aku akan menanggung beban dunia dan melakukan kebaikan. Aku tidak melakukan ini untuk Nemis, tapi demi guru tercintaku yang telah mengasuhku selama ini.
'Baik. Aku akan menerima beban mu itu Nemis'
(Oi oi aku tidak menyebutnya beban loh. Kalau begitu terima lah ini)
Nemis mengukurkan tangannya lalu sebuah cahaya biru muncul dan perlahan memasuki tubuhku. Aku merasakan sesuatu menjalar keseluruh tubuhku dan sepertinya itu adalah jiwa seseorang…
[Instalasi Skill God of Wisdom Minerva sedang berjalan. Ketika Entitas terbangun maka skill God of Wisdom Minerva sudah terinstal]
Pandangan ku mulai pudar. Namun dengan pandangan pudar ini aku melihat sesosok laki-laki dewasa dengan wajah penyesalan melambaikan tangannya kepadaku. Itu adalah wujud Nemis, kenapa dia harus menunjukkan wujud sebenarnya ketika aku akan sadar dari tidur pulas ku.
(Sampai berjumpa lagi Raden. Aku akan menemuimu setiap ulang tahun kelima mu)
•••
Suara kicauan burung membangunkan ku dari tidur yang terasa sangat panjang. Ingatanku juga tidak lagi pudar… jadi yang tadi itu bukan mimpi ya. Ah sudahlah tidak ada gunanya memikirkan beban yang sudah ku terima!
Suara ranjang sudah tidak ada lagi, artinya mereka sudah selesai bergulat. Aku masih belum bisa duduk atau pun berdiri jadi aku tidak bisa melihat siapa kondisinya yang sudah sangat kelelahan. Sesekali aku ingin melihat orang yang habis bergulat diranjang! Hidup selama 18 tahun aku tidak pernah melihat pergulatan diranjang kecuali video yang sering diputarkan oleh teman-teman ku diorganisasi.
[Anda masih bisa melihat cuplikan video dewasa yang pernah anda nonton. Apakah anda ingin memutarkan nya?]
Tidak perlu! Oh—Jangan bilang kau adalah Minerva?!
[Jawab. Iya. Saya adalah God of Wisdom Minerva]
Ternyata kau wanita ya. Agak aneh juga sih ada suara aneh dikepalaku.
[Konfirmasi. Apakah anda ingin saya mengubah suara saya menjadi laki-laki tulen?]
Tidak perlu. Suara wanita lebih enak didengar.
Aku harus berdiam di kasur bayi ini sampai kedua orang tuaku bangun dari tidur nyenyak mereka. Untuk menunggu waktu mereka bangun, aku berusaha memahami skill Minerva ini.
Namanya memang God of Wisdom, namun Minerva tidak memberikan ku pengetahuan melainkan menganalisis lalu memberikan informasi tentang benda yang aku lihat, pegang, dan tanyakan. Bukannya aku kecewa namun ini agak melenceng dari nama skillnya, tapi tidak apa! Kekuatan Minerva yang ini lebih bagus.
Aku akan contohkan cara kerja skill Minerva.
Contoh : Minerva analisis kayu ranjang bayi ini.
[Lapor. Kayu ini adalah kayu jati yang memiliki ketebalan yang sangat kuat bahkan susah untuk dipotong menggunakan kapak. Kayu jati dapat digunakan untuk membuat pedang kayu karena ketebalannya]
Jadi intinya skill Minerva adalah skill analisis dan pemberi informasi. Ini adalah skill paling berguna dan paling langka yang pernah aku temukan digame.
Minerva juga dapat memberiku informasi biografi diriku sekarang ini.
[Lapor. Raphael Rainsworth adalah seorang hibrida dari Manusia dan seorang Moon-Elf langka. Kekuatan fisik : lemah. Kekuatan sihir : lemah. Kapasitas mana : rendah. Ketangkasan : kuat. Refleks : kuat. Insting : kuat. Jenis sihir : belum diketahui]
Aku tau apa itu Elf, namun baru kali ini aku mendengar nama Moon-Elf. Aku juga seorang hibrida dan sepertinya jenis sihirku sangatlah kuat karena belum diketahui jenis sihir apa yang aku dapatkan dari sel hibrida manusia dan Moon-Elf.
"Pagi Raphael sayang. Apa tidur mu nyenyak?".
Tidurku tidak nyenyak berkat suara ribut kalian. Ibu sangat berkeringat dan rambutnya… penuh dengan cairan…
Jangan bilang mereka baru saja selesai melakukannya saat aku bangun?! Seberapa kuat sih mereka hingga dapat melakukan nya sampai pagi?!
"Loh? Anak kesayangan ayah sudah bangun?!".
Ayah juga telanjang dan aku melihat banyak sekali lebam dilehernya. Sepertinya ibu adalah pemangsa leher, lihat saja dileher ayah yang penuh lebam.
Semoga aku dapat bimbingan baik dari kedua orang tua ini. Mereka bukanlah orang jahat, dari tatapan mereka berdua saja aku sudah tau kalau mereka sangat menyayangi ku. Tatapan mereka adalah tatapan orang tua yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya.
Dikehidupan sebelumnya aku dibuang orang tuaku karena aku adalah hasil hubungan gelap. Guruku lah yang memungutku lalu membesarkan aku didunia darah dan kematian. Padahal aku berencana mencari keberadaan kedua orang tuaku saat aku berumur 20 tahun namun sayangnya aku sudah meninggal diumur 18 tahun.
Setidaknya aku bereinkarnasi dengan kedua orang tua yang tidak membuang ku ke jalanan. Yah walaupun mereka terlalu buas jika diranjang.
"Agil, jaga Raph dulu. Aku mau membersihkan badanku."
"Kalau gitu sama-sama saja dan melakukan ronde terakhir."
Bapak mesum ini—
"Jangan mengatakan hal aneh didepan anak kita!".
Jadi kalian mendesah sepanjang malam dan menghiraukan tangisan anak kalian itu tidak apa-apa?
"Hahahaha."
Spontan suara tertawa bayiku keluar. Ibu dan ayah melihatku tertawa juga ikut tertawa.
"Hahahaha. Sana sayang bersihkan dirimu, aku akan menjaga Raph."
Mungkin aku akan berterimakasih kepada Nemis karena telah membuatku merasakan rasanya memiliki ayah dan ibu… walaupun mereka agak aneh dalam berbagai artian.