Terdengar suara tawa keras dari dalam rumah panggung, Arka yang duduk menyandarkan kepala pada tiang rumah menghela napas bosan. Mereka bermain sejak satu jam lalu dan masih akan berlanjut sampai menemukan pemenang.
Permainan itu memang tidak akan seru tanpa taruhan, karena itulah mereka membuat taruhan uang, dan Arka bisa melihat siapa pemenangnya. Sebab tumpukan uang di mulai dari nominal dua ribuan sampai dua puluh ribu ada di pihak Qaila.
Rian yang seorang lelaki tentu saja tidak terima karena di kalah kan oleh seorang perempuan dan ingin bermain terus sampai dia menang meskipun Rian tidak sadar kalau isi dompetnya tinggal selembar warna merah.
Seketika suasana heboh berubah sunyi seketika. Arka yang penasaran menoleh ke belakang melihat Qaila yang menahan tawa sedangkan Rian seperti akan mati seketika. Arka mengeluh dan kembali ke posisi semula menatap hamparan sawah. Dan berkata.
"Dasar idiot!"
Terdengar panggilan dari dalam "..Ka.. pinjam duit dong!"
"Gak punya duit!"