"Apa yang terjadi pada Azka!"
Amel yang bosan karena menunggu, memilih menyusul papanya keluar dan dia tidak berharap kalau papanya melakukan sesuatu pada Azka.
Amel mendekati Tuan Wijaya dan bertanya "Apakah papa melakukan sesuatu pada Azka?" kemudian Amel beralih pada Leander dan memegang kedua lengan dokter itu "Paman! Dimana dia sekarang"
"Aku tidak tahu! Seseorang telah membawanya pergi!"
"Siapa! Apalah itu Ara!"
Kening Leander berkedrut tidak senang karena keponakannya selalu di tuduh dengan alasan tidak tepat, dengan kasar Leander melepaskan tangan Amel dari lengannya. Kemudian dia melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, menyeka lengannya seperti ada debu yang menempel.
Amel yang melihat itu terluka, tatapan kecewa tidak terelak kan lagi dari matanya. Tapi Leander tidak peduli. Karena dia sudah mengetahui bagaimana karakter anak dan istri dari kakak angkat palsunya ini.
"Kakak! Jangan lupa besok rapat penting harap hadir tepat waktu ya!"